JAKARTA, KOMPAS.com - Penderita obesitas diharapkan berhenti mengonsumsi makanan yang mengandung gula dan tepung demi kesehatannya di masa pandemi Covid-19.
Sebab, konsumsi makanan tersebut akan membuat penderita obesitas lebih rentan terkena Covid-19.
Dokter spesialis gizi klinik yang juga Associate Professor Departemen Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Gaga Irawan Nugraha mengatakan, orang yang mengalami obesitas, mengonsumsi makanan lebih banyak dari yang diperlukan tubuhnya.
Baca juga: Penderita Obesitas Disarankan Konsumsi Ini untuk Kendalikan Pola Makan
Berdasarkan riset yang dilakukan, kata dia, ternyata yang paling cepat meningkatkan berat badan terutama orang Indonesia adalah karbohidrat sederhana.
"Jadi orang obesitas hindari gula baik dalam bentuk makanan-makanan manis, permen, coklat, es krim kecuali di bumbu saja," ujar Gaga dalam talkshow di BNPB, Selasa (29/9/2020).
"Kalau masak ada gulanya boleh, tapi makanan manis hindari. Gula di minuman, teh manis, kopi manis, soft drink, hindari," kata dia.
Selain itu, makanan mengandung karbohidrat sederhana juga harus dihindari oleh penderita obesitas.
Makanan tersebut terbuat dari tepung baik tepung terigu, tepung kanji, maupun tepung beras.
"Semua camilan sekarang terbuat dari tepung terigu. Gula dan tepung terigu itu paling banyak meningkatkan gula darah dan memudahkan obesitas. Jadi yang harus dihindari gula dan tepung untuk orang obesitas," kata Gaga.
Baca juga: Mengapa Covid-19 Lebih Mematikan pada Orang yang Obesitas?
Selain itu, pola makan penderita obesitas juga harus dijaga sebanyak tiga kali sehari.
Penderita obesitas diimbau untuk mengganti makanan manis dengan memperbanyak buah-buahan berair dan minuman yang berasal dari teh hijau, rimpang, jahe, dan minuman yang memiliki kandungan serupa.
Kemudian, jangan lupa aktif bergerak, tidur cukup, dan menghindari perilaku tidak sehat seperti rokok juga diharapkan agar dihindari penderita obesitas.
Terlebih, kata dia, orang yang menderita obesitas sebagian besar dikarenakan gaya hidup yang salah.
Baca juga: Menkes Harus Berdiri di Barisan Terdepan dalam Tracking dan Tes Masif Covid-19
Hal tersebut harus diperbaiki terutama dari pola makan dan aktivitas. Ini termasuk pola istirahat, mengonsumsi makanan, dan kebiasaan buruk seperti termasuk rokok.
Apalagi berdasarkan hasil riset global, risiko terkena Covid-19 disebutkannya terjadi pada mereka yang obesitas.
"Sebelumnya ketika awal Covid-19 meningkat kasusnya, orang tidak tahu obesitas jadi salah satu faktor risiko terkena dan perberatan Covid-19," kata dia.
Obesitas, kata dia, merupakan faktor risiko kedua yang rentan terkena Covid-19 setelah hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Terbukti pada April lalu, kata dia, di New York, Amerika Serikat lebih dari 42 persen pasien mengalami obesitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.