JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menerima pesan langsung dari Presiden Joko Widodo agar mewaspadai potensi gelombang kedua Covid-19 di DKI Jakarta
Doni yang sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu menuturkan, pesan tersebut disampaikan setelah adanya tren kenaikan kasus positif di Jakarta pada awal Juli 2020.
"Pada tanggal 23 Juli, selepas rapat kabinet paripurna di Istana Negara, yang mana Bapak Presiden menyampaikan pesan khusus pada saya, ‘Pak Doni, kepala gugus tugas, hati-hati dengan Jakarta, jangan sampai terjadi gelombang kedua’,” tutur Doni melalui video telekonferensi, Minggu (13/9/2020).
Baca juga: UPDATE 13 September: Rekor di DKI, Kasus Covid-19 Tambah 1.492
Setelah itu, Doni mengaku langsung berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ketika bertemu dengan Anies, Doni menujukkan grafik tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19.
Saat itu, memang terlihat ada peningkatan pada grafik BOR tersebut meskipun belum signifikan.
"Saya tunjukkan kepada Gubernur Anies bahwa trennya ada peningkatan, beliau melihat, betul, tetapi belum terlalu fatal," ucap dia.
Baca juga: Pengetatan PSBB DKI Jakarta, Kapasitas Kantor PNS Dibatasi 25 Persen
Setelah itu, Doni kerap berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan DKI Jakarta dan mengingatkan perihal ketersediaan tempat tidur ICU di 67 rumah sakit rujukan Covid-19.
Doni menuturkan, pihaknya mengadakan rapat sekali dalam sepekan untuk membahas hal tersebut selama tiga pekan belakangan.
Kondisi saat ini, Doni pun membenarkan sejumlah rumah sakit penuh. Namun, yang penuh adalah rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur pada ruang ICU di bawah 10 unit.
Ia mengatakan, terdapat 20 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta dengan kapasitas tempat tidur ICU di bawah 10 unit yang saat ini penuh.
Jumlah tempat tidur pada ruang ICU di rumah sakit itu bervariasi antara satu hingga delapan unit.
Baca juga: Pengetatan PSBB DKI, Jusuf Kalla: Mau Tidak Mau Kita Harus Ikuti
Namun, Doni mengakui, ada peningkatan drastis pada tingkat keterisian tempat tidur belakangan ini.
"Memang terjadi pelonjakan yang sangat drastis karena pada saat saya bertemu dengan Gubernur DKI Pak Anies itu masih di bawah 60 persen BOR-nya," kata Doni.
"Tetapi beberapa hari terakhir ini, terjadi peningkatan di posisi 78 untuk isolasi dan lebih dari 85 untuk ICU, jadi memang betul mengkhawatirkan," lanjut dia.
Maka dari itu, dibutuhkan tindakan serta koordinasi semua pihak untuk mencegah rumah sakit di Jakarta penuh pada 17 September 2020, sebagaimana prediksi para pakar epidemiologi dan kesehatan masyarakat.
Baca juga: PSBB DKI: Restoran Dilarang Dine-in, Masjid di Zona Merah Ditutup
Untuk mengatasi hal itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sudah meminta rumah sakit menambah tempat tidur di ruang ICU.
Kemudian, cara lain adalah dengan merelaksasi rumah sakit dengan mengalihkan pasien yang hampir sembuh ke RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran.
Diketahui, tingginya pasien Covid-19 yang masuk ke rumah sakit menjadi salah satu pertimbangan Pemprov DKI Jakarta untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti awal pandemi.
Anies menyebutkan, DKI Jakarta memiliki 190 rumah sakit dan 67 di antaranya dijadikan RS rujukan Covid-19. Tingkat keterpakaian tempat tidur mencapai 77 persen.
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Warga DKI Batasi Aktivitas Sosial-Ekonomi Selama PSBB
Menurut Anies, bila tak ditarik rem darurat, maka tempat tidur isolasi dan ICU akan penuh dan tidak mampu menampung pasien Covid-19.
"Dan bila ini berjalan terus tidak ada pengereman, dari data tanggal 17 September tempat tidur diisolasi akan penuh dan tidak bisa menampung Covid-19 lagi," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Rabu (9/9/2020).
Pemprov DKI Jakarta pun telah resmi mengumumkan pemberlakuakn pengetatan PSBB selama dua pekan mulai 14 sampai 25 September 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.