Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Capai 196.9898, Waspadai Klaster Keluarga

Kompas.com - 08/09/2020, 07:49 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah Pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Senin (7/9/2020) tercatat ada 2.880 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 196.989 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dikutip Kompas.com, Senin sore.

Kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 26 provinsi. Tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (1.046 kasus baru), Jawa Timur (301 kasus baru), Jawa Tengah (264 kasus baru), Jawa Barat (204 kasus baru) dan Bali (173 kasus baru).

Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 489 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Selain itu, ada delapan provinsi yang tidak terdapat kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, yaitu Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan NTT.

Sebanyak 2.880 kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 18.412 spesimen dalam sehari.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 2.880, Kini Ada 196.989 Kasus Covid-19 di Indonesia

Pada periode yang sama ada 16.181 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.

Pemerintah melakukan pemeriksaan spesimen dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler.

Hingga kini, total sudah ada 2.452.164 spesimen dari 1.417.694 orang yang sudah diperiksa terkait pencegahan Covid-19.

Pasien sembuh dan meninggal

Data yang sama juga menunjukkan ada penambahan 2.077 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode PCR memperlihatkan hasil dua kali negatif Covid-19.

Baca juga: UPDATE 7 September: Bertambah 105, Kini Ada 8.130 Kasus Meninggal akibat Covid-19

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh kini mencapai 140.652 orang.

Kendati demikian, kabar duka masih muncul dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Baca juga: UPDATE 7 September: 140.652 Pasien Sembuh dari Covid-19

Pada periode 6 - 7 September 2020, diketahui ada penambahan 105 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia ada 8.130 orang.

Pemerintah juga mengumumkan ada 89.992 orang yang saat ini berstatus suspek terkait Covid-19.

Klaster keluarga dan Pilkada

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan Covid-19 juga bisa menular di rumah yang dihuni sebuah keluarga.

Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap berhati-hati dan memperhatikan protokol kesehatan saat berada di rumah untuk mencegah meluasnya penularan lewat klaster keluarga.

"Karena di rumah kita sudah merasa aman. Justru di situlah yang kita harus hati-hati," kata Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Ini Penyebab Munculnya Klaster Keluarga Covid-19...

Oleh karena itu, Jokowi juga meminta jajarannya tidak hanya fokus di tempat-tempat umum seperti yang selama ini sudah dilakukan.

Ia juga meminta jajarannya mencari solusi untuk menekan penularan Covid-19 lewat klaster keluarga.

"Karena yang selalu kita kejar-kejar adalah tempat-tempat umum, tempat-tempat publik, tetapi kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi saya sampaikan, klaster keluarga," kata dia.

Selain klaster keluarga, Jokowi juga mengingatkan soal bahaya klaster perkantoran. Menurut dia, pekerja kantoran umumnya hanya berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan saat perjalanan ke kantor.

Namun, setibanya di kantor, protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak kerap dilupakan.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Bahaya Klaster Keluarga, Covid-19 Juga Bisa Menular di Rumah

"Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman, sehingga kita juga lupa di dalam kantor protokol kesehatan," kata dia.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meningatkan kemungkinan adanya klaster dalam tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

"Hati-hati klaster pilkada ini. Agar ini selalu diingatkan," ujarnya.

"Saya minta ini Pak Mendagri urusan yang berkaitan dengan klaster Pilkada ini betul-betul ditegasi betul. Diberikan ketegasan betul," sambungnya.

Jokowi meminta Polri untuk turut mengawasi penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan pilkada serentak 2020.

Ia mengingatkan, penerapan protokol kesehatan selama tahapan Pilkada 2020 juga diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

Baca juga: Baru 1 Paslon yang Daftar, Pilkada Balikpapan 2020 Bakal Diikuti Calon Tunggal

"Polri juga berikan ketegasan mengenai ini, aturan main di Pilkada. Karena jelas di PKPU-nya sudah jelas sekali," ucapnya.

Jokowi pun mengingatkan Mendagri Tito Karnavian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tegas terhadap peserta Pilkada 2020 yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Jadi ketegasan, Mendagri dengan Bawaslu biar betul-betul ini diberikan peringatan keras," jelas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com