Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Lengkap Kapolresta Barelang Terkait Tewasnya Hendri Alfred Bakari

Kompas.com - 13/08/2020, 23:00 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolresta Barelang Kombes Purwadi Wahyu Anggoro belum mau mengomentari lebih jauh terkait dugaan kekerasan dalam peristiwa meninggalnya Hendri Alfred Bakari (38).

Menurut dugaan keluarga, Hendri tewas karena dianiaya oknum polisi. Ia tewas beberapa hari setelah ditangkap anggota Polresta Barelang, Batam, terkait kasus narkoba.

Purwadi menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi terhadap Hendri.

“Kalau masalah terkait dengan penganiayaan, saya enggak mau ngomong dulu, biarkan visum yang berjalan,” kata Purwadi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Hendri Bakari Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Mabes Polri: Sementara Cukup Ditangani Polda Kepri

Dari keterangan polisi, almarhum Hendri disebut sebagai bandar besar narkoba.

Menurutnya, penangkapan almarhum Hendri memiliki keterkaitan dengan kasus penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 38 kilogram yang diungkap Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Batam beberapa waktu lalu.

Hendri ditangkap anggota Polresta Barelang pada Kamis (6/8/2020).

Namun, Purwadi mengatakan, Hendri belum berstatus sebagai tersangka, melainkan terduga pelaku penyalahgunaan narkotika.

Purwadi menuturkan, polisi memiliki waktu 3x24 jam untuk memeriksa Hendri sebelum menentukan statusnya.

Baca juga: Pihak Keluarga Kaget, Hendri Alfred Bakari Ditangkap Polisi dengan Alasan Narkoba

Dalam pemeriksaan, polisi membawa Hendri ke dua lokasi yang diduga sebagai tempat penyimpanan barang bukti yang masih dicari berupa 106 kilogram narkotika.

Ia pun mengklaim segala proses penangkapan maupun penggeledahan dilakukan sesuai prosedur.

“Jadi kalau keluarga ngomong ga ada surat, oh ada. Iya (lengkap). Istilahnya kita tidak mungkin menggeledah seseorang tanpa surat perintah, itu ga mungkin, pasti ada,” tutur dia.

Keesokkan hari setelah ditangkap, Hendri disebutkan mengalami sesak napas.

Menurut Purwadi, Hendri kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun, ia meninggal di rumah sakit.

“Jumat (7/8/2020) dini hari (Hendri sesak napas). Sama anggota dikasih obat, ternyata jam 04.30 dia makin sesak, akhirnya dibawa ke rumah sakit. Diobati di rumah sakit ternyata jam 07.13 meninggal,” ucap dia.

Baca juga: Versi Keluarga soal Hendri Alfred Bakari yang Diduga Tewas karena Dianiaya Polisi di Batam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com