Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Transformasi Digital di Indonesia Masih Tertinggal

Kompas.com - 03/08/2020, 22:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, transformasi digital di Indonesia masih kalah dari negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN.

Jokowi merujuk pada hasil survei Institute for Management and Development (IMD) yang menunjukkan Indonesia berada di posisi 56 dari 63 negara.

Baca juga: Jokowi: Pandemi Covid-19 Momentum Percepat Transformasi Digital

"Survei lembaga IMD (Institute for Management and Development) World Digital Competitiveness pada 2019, negara kita masih di peringkat 56 dari 63 negara ini. Memang kita di bawah sekali, lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga kita," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang transformasi digital di Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/8/2020).

Adapun Thailand berada di posisi 40, Malaysia di posisi 26, dan Singapura di posisi kedua. Jokowi menekankan bahwa hal itu harus menjadi perhatian seluruh pihak untuk terus mengembangkan transformasi digital di Indonesia.

Untuk itu, ia mengatakan, pemerintah akan memperluas jejaring infrastruktur digital di seluruh Indonesia untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

Baca juga: Studi: Pandemi Covid-19 Dorong Berbagai Perusahaan Lakukan Transformasi Digital

Jokowi menargetkan perluasan akses layanan internet di 12.500 desa serta kelurahan-kelurahan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, lanjut Presiden, pemerintah berencana memasifkan transformasi digital dalam keseluruhan layanan pemerintahan. Dengan demikiam transformasi digital yang dilakukan tidak sia-sia.

"Harus dipersiapkan betul road map transformasi digital di sektor strategis baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan, sektor perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran," papar Presiden.

"Jangan sampai infrastruktur digital yang sudah kita bangun justru utilitasnya sangat rendah," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com