JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Ahcmad Yurianto menjadi perbincangan warganet usai tak lagi menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Rabu (22/7/2020).
Salah satu yang dibahas warganet adalah kemeja batik yang hampir selalu dikenakan Yuri saat menyampaikan informasi perkembangan data Covid-19 pukul 15.30 WIB setiap hari.
Perihal batik yang dikenakan Yuri ini juga sempat menjadi trending topik di media sosial pada April 2020.
Saat itu, warganet menyoroti penampilan Yuri yang memakai batik bermotif virus.
Baca juga: Saran Eks Jubir Covid-19 Achmad Yurianto soal Tinta hingga Alat Coblos untuk Pilkada 2020
Kompas.com bertanya kepada istri Yurianto, Dwiretno Yuliarti perihal kisah di balik penggunaan batik tersebut.
Menurut Yuliarti, batik tersebut merupakan seragam dari acara kantor.
"Batik virus itu seragam acara kantor. Dari program HIV-AIDS. Pita merah itu (motif dalam batik) kan lambang HIV-AIDS," ungkapnya pada 18 April 2020.
Yuliarti berperan memberi saran saat Yuri memakai batik itu.
Menurutnya, batik tersebut cocok dikenakan suaminya.
"Alasannya karena warnanya bagus. Saya suka. Cakep kalau dipakai Bapak," tuturnya.
Untuk melengkapi penampilan Yuri, dirinya menyarankan suaminya memakai masker dengan warna senada.
Baca juga: Mengenal Wiku Adisasmito, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Pengganti Achmad Yurianto
Masker itu dijahit sendiri oleh Yuliarti.
"Saya tinggal menyesuaikan maskernya saja. Kebetulan ada Batik Bali warna biru. Biar matching," katanya.
Yuliarti mengungkapkan, sebagai orang Jawa dirinya dan suami merasa senang memakai batik.
Terlebih saat ini model dan motif yang kian beragam.