Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Targetkan Menang di 110 Daerah pada Pilkada 2020

Kompas.com - 22/07/2020, 09:31 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPP Partai Nasdem menargetkan kemenangan 80 persen yang diikuti kadernya pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020.

Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate mengatakan, artinya partai membidik kemenangan di 110 daerah dari 137 pilkada yang diikuti kader partainya.

Adapun, total ada 270 daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2020.

"Ada beberapa wilayah yang kader unggulan Nasdem, 137 kader calon kepala daerah dan menargetkan sekurang-kurangnya 80 persen (dari 137) memenangkan Pilkada 2020 atau setara dengan 110 daerah pemilihan," kata Johnny di Pancoran, Jakarta Selatan, dikutip dari Tribunnews, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Nasdem Terbitkan 206 Surat Rekomendasi untuk Paslon Pilkada 2020

Ia mengatakan, hingga saat ini Partai Nasdem telah mengeluarkan 206 surat rekomendasi untuk para pasangan calon yang akan berkompetisi pada Pilkada 2020.

Selain itu, masih ada 64 surat rekomendasi yang tengah berproses untuk diterbitkan.

Johnny mengatakan, dari total paslon tersebut 137 di antaranya merupakan kader internal partai.

"Terkait dengan beberapa kader memang ada beberapa wilayah yang kader-kader unggulan Nasdem. (Ada) 137 kader calon kepala daerah," ujarnya.

Namun, Johnny tidak menyebutkan nama-nama kader yang dimajukan partai pada Pilkada 2020.

Baca juga: Sara Djojohadikusumo Berhadapan Azizah Maruf Amin di Pilkada, Siapa Berpeluang?

Ia menegaskan, beberapa daerah masih berproses dan partai berkomitmen dengan politik tanpa mahar.

"Secara spesifik memang ada beberapa daerah yang belum kami keluarkan rekomendasinya. Saya tidak hafal persis daerah-daerah mana," ujar dia.

"Tapi setahu saya wilayah Sulsel sudah dikeluarkan, Medan juga sudah, Tangerang Selatan masih proses, Surabaya sudah," kata Johnny Plate.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com