“Melalui ASN Corporate University, LAN berupaya mengintegrasikan seluruh bentuk pengembangan kompetensi ASN sesuai tujuan pembangunan nasional," kata Adi
Dengan begitu, lanjut Adi, diharapkan terbentuk ASN unggul yang mampu melayani publik secara prima, dan dapat menjadi katalisator peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Tak hanya itu, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN LAN Agus Sudrajat mengatakan, untuk mewujudkan Smart ASN, pihaknya melakukan kajian Kebijakan Asimetris Kesejahteraan ASN yang Berkeadilan dan Berkelayakan.
“ASN yang berkinerja tinggi, memiliki risiko tinggi, serta yang ditempatkan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T), perlu diberi reward yang memadai. Semoga kajian tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan ASN,” kata Agus.
Baca juga: LAN Lakukan Penyederhanaan Birokrasi untuk Hadapi New Normal
Menanggapi hal tersebut, Direktur Aparatur Negara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Tatang Muttaqien mengatakan, untuk mewujudkan Smart ASN, dibutuhkan pengembangan soft skill dan hard skill.
Pada masa pandemi Covid-19 ini misalnya, penguasaan TIK menjadi sebuah kebutuhan dasar. Ini karena semua phak termasuk ASN menerapakan WFH.
“Bappenas sendiri menerapkan sistem kerja yang terintegrasi secara digital, atau dikenal dengan nama Integrated Digital Workspace," ujar Tatang.
Dalam sistem kerja tersebut, lanjut Tatang, pembagian tugas dan pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih merata dan terukur, serta dapat dimonitor langsung oleh menteri.
Sementara itu, ASN Muda Kementerian Keuangan (Kemenkeu) peraih Penghargaan Top 3 PNS Inspiratif Piala Adhigana 2019 Jaya Setiawan Gulo mengatakan, seorang ASN harus berani berubah ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Laboratorium Inovasi, Terobosan LAN Dorong Reformasi Birokrasi di Daerah
“Penting untuk menemukan alasan menjadi seorang PNS, sehingga apa yang dikerjakan memiliki tujuan. Kualitas hidup dilihat dari kontribusi atau manfaat yang sudah diberi kepada orang lain dan Ibu Pertiwi,” kata Gulo.
CEO Global Tanoto Foundation J. Satrijo Tanudjojo dalam kesempatan terpisah pun menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi.
“Pandemi Covid-19 telah memperlihatkan visi tatanan baru. ASN atau birokrasi harus bisa mengikuti dan beradaptasi dengan segala perubahan,” kata Satrijo.
Kemudian agar pembahasan lebih mendalam, Head of Civil Service Leadership Development Program Tanoto Foundation Aryanti Safitri, berpesan kepada semua pihak untuk mengikuti webinar seri III bertema Inovasi Pengembangan Kompetensi ASN dalam Mendukung Terwujudnya ASN Unggul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.