Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

LAN Lakukan Penyederhanaan Birokrasi untuk Hadapi New Normal

Kompas.com - 30/05/2020, 14:43 WIB
Anissa DW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lembaga Administrasi Negara (LAN) melakukan proses penyederhanaan birokrasi dengan mengalihkan sebagian besar jabatan struktural menjadi jabatan fungsional.

Langkah tersebut dilakukan dalam rangka persiapan menuju “new normal” akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini. Penyederhanaan itu pun sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat proses layanan publik.

"Dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden terkait penyederhanaan birokrasi, LAN tidak hanya mengalihkan jabatan, tetapi juga melakukan penataan organisasi,” ungkap Kepala LAN Adi Suryanto melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/5/2020).

Adi menambahkan, penataan organisasi itu menyebabkan beberapa perubahan. Misalnya, penyederhanaan jabatan struktural, mengalihkan jabatan administrator, dan mengubah jabatan pengawas menjadi jabatan fungsional, yang menghargai keahlian dan kompetensi sesuai dengan kriteria penyetaraan jabatan.

Baca juga: Tingkatkan Kemajuan Reformasi Birokrasi, Pemerintah Hadapi Berbagai Tantangan

Menurutnya, membangun kelembagaan yang miskin struktur tetapi kaya fungsi seperti itu menjadi upaya meningkatkan kelincahan organisasi dan profesionalitas ASN. Terlebih saat ini LAN sedang bersiap untuk menghadapi new normal bagi birokrasi.

“Pekerjaan yang semakin banyak harus didistribusikan dengan baik. Oleh karena itu, harus ada pembagian kewenangan dan spesialisasi pekerjaan, sehingga pejabat fungsional yang didapat benar-benar handal dan terukur dari segi sumber daya manusianya,” ucap Adi.

Dia mengakui, birokrasi yang terlalu kaku dan gemuk akan membatasi ruang gerak dalam upaya mempercepat pengambilan keputusan.

“Ke depannya, saya berharap struktur baru ini akan mengubah juga kultur birokrasi kita, menjadi lebih lentur, fleksibel, gesit, smart,” imbuhnya.

Suasana Upacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Administrator dan Pejabat Fungsional di lingkungan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang dilakukan melalui video conference, Jumat (29/5/2020). Dok. Humas Lembaga Administrasi Negara Suasana Upacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Administrator dan Pejabat Fungsional di lingkungan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang dilakukan melalui video conference, Jumat (29/5/2020).

Hal tersebut Adi sampaikan saat menghadiri Upacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Administrator dan Pejabat Fungsional di lingkungan LAN, di Aula Prof Agus Dwiyanto, MPA, di Kantor LAN, Jakarta, Jumat (29/5/2020).

Dalam acara pelantikan tersebut, sebanyak 40 orang dilantik menjadi pejabat fungsional, yang terdiri dari 29 orang menjadi pejabat fungsional ahli madya, 1 orang menjadi asisten ahli, 5 orang menjadi lektor, 4 orang menjadi lektor kepala, dan 1 orang menjadi guru besar.

Akan tetapi, pelatikan hanya dihadiri 10 orang pejabat sebagai perwakilan dengan tetap menjaga physical distancing. Pejabat lainnya mengikuti kegiatan pelantikan melalui video conference.

Sementara itu, untuk pelantikan pejabat pengawas menjadi jabatan fungsional akan dilakukan setelah pelantikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com