JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, pihaknya siap memproduksi satu juta alat rapid test Covid-19 buatan Indonesia dalam waktu dekat.
Menurut Hammam, produksi alat rapid test sebanyak 1 juta unit per bulan akan dijadikan target rutin ke depannya.
"Insya Allah akhir pekan ini sudah 100.000 kit alat rapid test kita produksi. Lalu akan kita tingkatkan produksi hingga bulan depan itu satu juta kit," ujar Hammam dalam talkshow secara daring bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (15/7/2020).
Baca juga: LAN Gelar Rapid Test dan Contact Tracing Setelah Seorang Pegawainya Meninggal akibat Covid-19
"Rencananya per bulan kita akan produksi satu juta kit," lanjutnya.
Hammam menjelaskan, alat rapid test ini merupakan hasil pengembangan dari kerja sama BPPT, UGM Yogyakarta, Unair Surabaya dan PT Hepatika Mataram.
Alat rapid test ini secara resmi telah diluncurkan pada 20 Mei lalu.
Dari segi kualitas, kata Hammam, rapid test buatan dalam negeri ini telah lulus uji validasi yang melibatkan 10.000 pasien.
"Dari 10.000 pasien itu, kita dapatkan sensitivitasnya terhadap pasien reaktif sebesar 98,4 persen untuk mendeteksi antibodi IgG dan 74 persen untuk menreteksi antibodi IgM," ungkapnya.
Sementara itu, untuk pasien non reaktif, sensitivitas alat rapid test ini mencapai 98 persen terhadap antibodi IgM dan 100 persen untuk antibodi IgG.
"Tingkat akurasinya sesuai dengan uji validasi," tegas Hammam.
"Jadi kami bangga dengan produk ini sebab sudah diuji validasi dengan virus Covid-19 yang strain-nya ada di Indonesia," lanjutnya.
Alat rapid test kit ini pun telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan. Adapun harga jual alat rapid test kit ini yakni Rp 75.000 per unit.
Hammam juga mengungkapkan, BPPT telah mengembangkan alat tes polymerase chain reaction (PCR) dan akan diproduksi secara massal.
PCR kit buatan dalam negeri ini, kata Hammam, dibanderol sekitar Rp 325.000 per unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.