"Hari ini pemeriksaan spesimen sebanyak 22.992 spesimen sehingga total kumulatif mencapai 894.428 spesimen," ucap Yuri.
Tes tersebut dilakukan menggunakan metode tes cepat molekuler (TCM) maupun real time polymerase chain reaction (RT-PCR).
Dari keseluruhan 894.428 spesimen yang diperiksa berasal dari 529.669 orang.
Baca juga: Soal Klaster Unilever, Ridwan Kamil Wajibkan Industri Besar Lain Gelar Tes PCR Mandiri
Diketahui, spesimen dari seseorang dapat diambil lebih dari satu kali.
Sementara itu, pemerintah masih memonitor sejumlah orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).
Dari data yang diumumkan Yuri, terdapat 38.890 orang berstatus sebagai ODP.
Sementara itu, sebanyak 14.205 orang menyandang status sebagai PDP.
Dengan masih bertambahnya kasus Covid-19, Yuri mengatakan aktivitas produktif di luar rumah berpotensi menyebabkan penularan.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Wagub DKI Minta Warga Terbiasa Jalankan Protokol Kesehatan
"Gambaran-gambaran ini meyakinkan kita bahwa aktivitas yang dilaksanakan untuk mencapai produktivitas kembali di beberapa daerah masih berisiko," kata Yuri.
Ia menilai risiko penularan masih terjadi karena ada masyarakat yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona antara lain, memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.
"Sekali lagi kami mengingatkan bahwa penularan dari hari ke hari yang masih kita temukan adalah gambaran dari masih adanya orang yang membawa virus ini namun dia tidak mampu melindungi orang lain," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.