Malaikat mempersilakan orang itu masuk dan pintu surga tertutup lagi. Para pemuka agama protes, dan minta penjelasan dari malaikat.
"Kenapa kok bisa begitu? Kami ini wakil Tuhan di bumi. Kami ini membawa ayat-ayat Tuhan, tetapi kami kok enggak dikasih masuk dari tadi? Sementara ada orang setengah mabuk penampilannya enggak menjanjikan malah langsung masuk," protes para pemuka agama.
Malaikat kemudian menjawab dengan pertanyaan, "Coba para pemuka agama saya tanya, kalau sedang membawakan ayat-ayat tuhan, umatnya ngapain?
Baca juga: Persoalan Guyonan Gus Dur, Kompolnas Sarankan Polisi Dibimbing Terima Kritik dengan Baik
Orang yang tadi masuk itu setiap hari membuat ratusan orang ingat Tuhan, mendekat pada Tuhan. Mengingat Tuhan, menghadirkan kembali Tuhan dalam kehidupan."
"Kenapa? Karena dia ini seorang sopir Metro Mini di Jakarta. Karena dia ngebut, nyetir setengah mabuk, para penumpangnya ketakutan dan ingat Tuhan, mendekat pada Tuhan," lanjut sang malaikat.
Sementara para pemuka agama membawa nama Tuhan, membawa ayat Tuhan, tapi begitu membosankannya dan jauh dari realita sehingga umatnya tidur kalau diceramahin.
Alissa menjelaskan, makna dari humor bernada satire tersebut untuk menyindir pemuka agama yang terkadang lebih mementingkan predikat di masyarakat.
Humor yang disampaikan Gus Dur juga sesuai dengan kondisi sosial yang ada di masyarakat.
Baca juga: Saat Unggahan Guyonan Politik Gus Dur Berujung Pemeriksaan Polisi...
"Ketika Gus Dur melontarkan joke itu, itu lagi banyak sekali kecelakaan Metro Mini di Jakarta," ujar Alissa.
Pada kesempatan yang lain, Gus Dur bercerita, ada presiden dari negara asing yang berusaha melucu di depan orang Indonesia dengan pidatonya yang panjang.
Namun, penerjemahnya hanya menyampaikan beberapa kata, kemudian peserta tertawa.
"Diterjemahkannya pendek, kok semua orang tertawa?" tanya presiden.
"Iya itu di Indonesia soalnya," jawab salah satu orang dekatnya presiden tersebut.
"Memang orang itu bilang apa?" lanjut presiden.
"Kalian semua harus ketawa karena presiden tamu kita sedang melucu, yang tidak ketawa dihukum," jawab orang terdekat presiden.
Baca juga: Polri: Pengunggah Guyonan Gus Dur Tak Diproses Hukum, Anggota Ditegur