JAKARTA, KOMPAS.com - Guyonan Gus Dur semasa hidup kembali menjadi perbincangan publik.
Sebabnya, seorang pria warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, sempat diamankan kepolisian setempat setelah mengunggah salah satu guyonan Presiden keempat RI di media sosial.
Guyonan KH Abdurrahman Wahid yang diunggah itu adalah soal polisi jujur di Indonesia ada tiga, yakni polisi tidur, patung polisi, dan polisi bernama Jenderal Hoegeng Imam Santoso yang merupakan mantan Kepala Polri.
Meskipun kepolisian pada akhirnya melepaskan pria tersebut, narasi publik terhadap peristiwa itu tetap menjadi negatif.
Baca juga: Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang Disebut Gus Dur dalam Humornya
Putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid, mengatakan, sosok Gus Dur memang kerap menjadi inspirasi dan dikenal sebagai pejuang kesetaraan hak di antara suku, ras, serta agama di Indonesia.
Namun, di balik sosok itu, ternyata Gus Dur juga merupakan sosok yang jenaka dan sering melontarkan guyonan bernada satire.
Humor-humor dalam hidup ayahnya adalah metode untuk menjaga kewarasan manusia di tengah pahitnya realita.
Gus Dur tidak hanya menggunakan humor sebagai metode menjaga kewarasan, tetapi juga alat untuk melontarkan kritik terhadap pemerintahan ataupun kondisi yang terjadi di masyarakat.
Baca juga: Melihat Kebebasan Berekspresi dari Kasus Pengunggah Guyonan Gus Dur dan Bintang Emon...
Melalui humor itu, kata Alissa, Raja Arab Saudi pun juga pernah dibuat Gus Dur tertawa. Bahkan, foto raja yang sedang tertawa itu dimuat oleh media massa kala itu.
Alissa menilai ayahnya adalah sosok yang sangat cerdas karena memiliki spontanitas humor yang kaya akan makna.
Ia kemudian sedikit bercerita mengenai beberapa guyonan Gus Dur yang jenaka, tetapi tetap penuh makna.
Suatu ketika, Gus Dur bercerita, di depan pintu surga, para pemuka agama tengah menunggu pintu surga dibuka.
Baca juga: Humor Gus Dur soal Polisi Jujur, antara Tito Karnavian dan Nasib Ismail Ahmad
Mereka menunggu lama hingga akhirnya terjadi keributan di antara mereka tentang siapa sebetulnya umat yang akan dipilih oleh Tuhan untuk masuk surga. Namun, pintu surga tak kunjung terbuka.
Lalu datang seorang yang berpakaian lusuh, jalannya agak sempoyongan kelihatannya mabuk, tetapi pintu surga langsung terbuka.