Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Kisah Heroik Pagi-pagi Buta Menembus Wilayah Udara Kekuasaan Belanda di Merauke

Kompas.com - 22/06/2020, 14:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Misi penerjunan ini adalah bersifat infiltrasi atau penyusupan masuk ke daerah yang dikuasai musuh, bukan sebuah penugasan merebut sebuah sasaran yang sudah dipastikan sebelumnya.

Dalam kurun waktu selama 30 jam yang penuh dengan emosi itu, selama 17 jam kami berada di udara dan selama 9 jam 30 menit penerbangan berlangsung dalam kegelapan malam yang amat pekat.

Lapangan terbang Amahai, sebagai pangkalan aju tempat transit sebelum menuju dropping zone kondisinya sangat darurat, becek, lembek dan bergelombang. Penerangan yang tersedia hanya “goosenecks”, sejenis obor yang di rentang sepanjang kedua sisi landasan.

Untuk menampung tiga pesawat Hercules bersamaan dalam sebuah operasi malam hari seperti itu dan sekaligus menyiapkan dua kompi pasukan payung yang akan diterjunkan, sebenarnya tidak memenuhi syarat.

Itulah semua situasi dan kondisi darurat yang merupakan sebuah fakta lapangan yang kami hadapi ketika itu. Apapun yang tersedia, walau sangat sederhana, the show must go-on.

Suasana semakin mencekam menjelang keberangkatan kami menuju sasaran yang telah ditentukan yaitu kawasan utara kota Merauke.

Dalam kegelapan malam disertai hujan rintik-rintik, seluruh pasukan payung dikumpulkan di sekitar tiga pesawat Hercules termasuk seluruh awak pesawat. Suasana menjadi amat dramatis dan hening sejenak.

Melalui megaphone, Panglima Komando Mandala Mayjen TNI Soeharto didampingi pejabat-pejabat Mandala lainnya memberi pesan, “Kalian adalah prajurit pilihan, kalian adalah prajurit-prajurit pemberani. Tugas kalian malam ini sangat berat, penuh risiko tetapi mulia. Kerugian kita bisa mencapai 60 persen, yang tidak sanggup masih ada waktu untuk mundur...”

Semuanya terdiam, suasana hening sekali, hanya suara tarikan napas masing-masing di sela suara rintikan hujan yang berjatuhan yang sempat terdengar.

Kemudian Pak Harto melanjutkan lagi, memecah keheningan malam yang gelap. “Selamat Berjuang, Kita Mesti Menang…!" ujarnya meyakinkan.

Segera setelah itu prajurit-prajurit pemberani dan pilihan segera mengenakan payung utama di punggungnya dan payung cadangan di depan dada serta membawa “leg-bag” masing-masing satu. Mereka berjalan beriringan menuju pesawat Hercules yang sudah siap.

Karena beban yang berat, pasukan-pasukan itu berjalan agak pelahan namun pasti, tidak memperlihatkan keraguan sedikitpun.

Saya hampiri mereka menjelang naik ke dalam pesawat yang akan saya kemudikan. Dengan kedua tangan menggenggam rapat keatas, saya ucapkan selamat kepada pasukan payung yang saya kagumi dan banggakan.

Dalam kegelapan malam, dan masih diiringi hujan rintik-rintik, tiga pesawat Hercules bersiap-siap untuk tinggal landas. Penuh dengan pasukan dan bahan bakar, satu per satu menyusuri landasan yang basah dan becek serta bergelombang itu dengan susah payah.

Namun akhirnya tiga Hercules tersebut berhasil lepas landas. Setelah terbang mengarungi angkasa menembus kegelapan malam sepanjang 3 jam 50 menit, para pasukan pemberani tersebut terjun ke hutan belantara sebelah utara Merauke yang ganas.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com