KOMPAS.com - Akhir-akhir ini nama Sukir, kakek penyelam berusia 60 tahun asal Madiun, Jawa Timur, tersebut menjadi buah bibir.
Keahlian dirinya dalam menyelam dan melacak jasad korban tenggelam di sungai ternyata telah ditempa sejak puluhan tahun.
Sukir mengatakan, bila kondisi kesehatannya prima, Mbah Sukir mampu menyelam selama empat menit tanpa alat bantu pernapasan.
Namun, bila konsentrasinya hilang kakek yang sudah memiliki tiga cucu itu hanya bisa menyelam selama satu menit.
Terakhir, Sukir membantu Tim SAR menemukan jasad seorang siswa SMP, RC (14), yang tewas tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Rabu (10/6/2020) sore.
Baca juga: Belum Terdaftar, Balita Bocor Jantung Tak Dilayani BPJS di Barito Kuala, Ini Penjelasannya
“Saya lupa memakai penutup telinga hingga membuat telinga saya sakit. Jadi saya naik ke atas. Setelah jam 12, mudah-mudahan tidak bergerak ke utara. Sebenarnya sudah kepegang tadi, posisi jasadnya miring dan tidak bergerak," kata Mbah Sukir di sela-sela beristirahat melakukan pencarian, Rabu.
Pria berusia 60 tahun itu mengaku telah menemukan 60 jasad yang tenggelam di sungai.
Tak hanya di Madiun, Sukir menceritakan telah membantu pencarian korban tenggelam di Telaga Sarangan, Telaga Ngebel Ponorogo, Pacitan, Bojonegoro, Ngawi, hingga Trenggalek.
"Kalau saya hitung mungkin lebih dari 60 orang. Biasanya, begitu saya mendengar ada korban tenggelam saya langsung berangkat menuju lokasi,” kata Sukir.