Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Desa Siapkan Protokol New Normal untuk Desa

Kompas.com - 10/06/2020, 09:41 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa dan PDTT Abdul Halim Iskandar mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan protokol kenormalan baru atau new normal yang akan diberlakukan di seluruh wilayah pedesaan.

Protokol itu nantinya tak hanya berfungsi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tetapi juga mengubah sikap dan perilaku masyarakat.

"Dan Insya Allah akhirnya perubahan budaya, yaitu budaya hidup bersih, hidup tertib, disiplin dan hidup-hidup baik lainnya yang terus dikembangkan di desa," kata Abdul Halim saat konferensi pers virtual, Selasa (9/6/2020).

Dengan demikian diharapkan perubahan budaya ini dapat mendorong perekonomian desa lebih tinggi lagi.

Baca juga: Menteri Desa: Regulasi BLT Dana Desa Tahap II dalam Tahap Sinkronisasi

Abdul Halim menambahkan, protokol new normal yang disiapkan tidak jauh berbeda dengan protokol new normal yang telah disiapkan oleh sejumlah kementerian, seperti Kementerian Agama yang telah mengatur tata cara beribadah di rumah ibadah.

"Desa mengimplementasikan semua new normal itu dengan tetap mengedepankan kearifan lokal. Jadi tetap bertumpu pada akar budaya desa masing-masing, supaya tidak kehilangan ruh desanya," ujarnya.

Sejauh ini, Kementerian Desa telah menerapkan protokol desa tanggap Covid-19 yang diklaim cukup efektif dalam mencegah penyebaran Covid-19 di desa. Hal itu terlihat dari banyaknya orang yang ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Abdul Halim mengatakan, tak kurang dari 805.479 pendatang, baik dari sejumlah kota besar maupun luar negeri yang telah ditetapkan sebagai ODP. Dari jumlah tersebut, 186.219 menjalani karantina di fasilitas karantina yang disediakan oleh pemerintah desa.

Baca juga: Mendes Abdul Halim Klaim Desa Lebih Efektif Cegah Covid-19

Sedangkan, 619.260 orang lainnya menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing.

Menurut dia, jumlah ODP yang ditangani di tingkat desa jauh lebih banyak dibandingkan ODP yang ditangani secara nasional yaitu sebanyak 38.791 orang.

Kendati demikian, ia mengakui, bila dibandingkan dengan penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19 yang ditangani oleh pemerintah pusat, jumlahnya masih kalah jauh.

"Penanganan PDP 14.010 tingkat nasional, desa 2.594. Ini karena memang sejak awal kita sampaikan agar PDP segera diselesaikan di tingkat yang lebih atas," kata dia.

"Kemudian yang positif juga lebih kecil (nasional 32.033, desa 629), itu karena langsung di tingkat yang lebih atas," imbuh Abdul Halim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com