Kesedihan berbeda dialami Miranti Kemala (34). Bagi perempuan yang kerap disapa Mira ini, Lebaran kali ini adalah yang pertama kalinya dia tak mudik ke kampung halaman di Bandung.
Alasan utamanya, Mira khawatir membawa virus corona dan menulari orangtua.
"Ya sisanya, ingin memutus rantai penyebaran," kata perempuan yang bekerja sebagai konsultan itu saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (25/5/2020).
Mira bercerita, selama ini dia banyak berkegiatan di wilayah yang sudah terpapar Covid-19 di Jakarta.
Karena itu, Mira selalu menganggap bisa jadi dirinya adalah pembawa virus.
Baca juga: Perayaan Lebaran Jokowi dari Tahun ke Tahun...
"Apalagi di akhir Februari dan awal Maret (tanggal 2 Maret Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia), saya banyak meeting ke mana-mana," kata dia.
Dan selama diberlakukan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), Mira pun masih harus ke kantor sesekali.
"Makanya saya menganggap diri saya carrier dan tak pulang ke Bandung for protecting people I care most," ujarnya.
Mira selama ini sendirian tinggal di apartemen. Tak bisa mudik karena pandemi membuatnya sedih.
"Baru berasa sepi menjelang Lebaran ini," ujar dia.
Biasanya, lanjut dia, setiap Lebaran semua keluarga berkumpul di Bandung dan memasak bersama di malam Takbiran.
Kesedihannya memuncak di Hari Lebaran. Tahun ini, tak ada sungkeman yang sudah jadi tradisi keluarganya.
Untuk menghibur diri, Mira berlebaran di rumah sepupunya di Bintaro, Tangerang Selatan. Kebetulan saudaranya itu juga memutuskan tak pulang ke Bandung.
Dia pun hanya menghubungi orang tuanya lewat panggilan video. Sungkeman dilakukan secara virtual.
Menurut Mira, kondisi ini harus dihadapi, mau tak mau. Mira berusaha untuk berdamai dengan hati dan situasi.
Baginya, Lebaran tetap Lebaran, harus disyukuri sebagai hari kemenangan, apapun kondisinya.
"Sedih berlarut malah justru menambah keterpurukan dan penyakit," tukasnya.
Mira pun tak mau membayangkan apa yang terjadi pada Lebaran tahun depan. Dia cuma berharap Indonesia dan dunia bisa menghadapi pandemi dan mengalahkannya.
"Kita lewatin pandemi ini dulu aja bareng-bareng. Enggak bisa ngomongin tahun depan kalau virus ini masih terus tersebar," ujarnya.
Baca juga: Sejarah Tradisi Membagikan Uang di Hari Lebaran
Didi dan Mira adalah dua dari banyak umat Muslim di dunia yang harus merayakan Lebaran tak seperti biasa. Namun, mereka tetap bahagia, tetap merayakan Lebaran dengan gembira.
Seperti kata lagu Idul Fitri ciptaan Ismail Marzuki,
"Setelah berpuasa satu bulan lamanya
Berzakat fitrah menurut perintah agama
Kini kita ber-Idul Fitri berbahagia
Mari kita berlebaran bersuka gembira...."