Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbahagia, yang Tak Boleh Hilang Saat Idul Fitri di Tengah Pandemi...

Kompas.com - 25/05/2020, 17:46 WIB
Krisiandi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Tak pulang

Kesedihan berbeda dialami Miranti Kemala (34). Bagi perempuan yang kerap disapa Mira ini, Lebaran kali ini adalah yang pertama kalinya dia tak mudik ke kampung halaman di Bandung.

Alasan utamanya, Mira khawatir membawa virus corona dan menulari orangtua.

"Ya sisanya, ingin memutus rantai penyebaran," kata perempuan yang bekerja sebagai konsultan itu saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (25/5/2020).

Mira bercerita, selama ini dia banyak berkegiatan di wilayah yang sudah terpapar Covid-19 di Jakarta.

Karena itu, Mira selalu menganggap bisa jadi dirinya adalah pembawa virus.

Baca juga: Perayaan Lebaran Jokowi dari Tahun ke Tahun...

"Apalagi di akhir Februari dan awal Maret (tanggal 2 Maret Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia), saya banyak meeting ke mana-mana," kata dia.

Dan selama diberlakukan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), Mira pun masih harus ke kantor sesekali.

"Makanya saya menganggap diri saya carrier dan tak pulang ke Bandung for protecting people I care most," ujarnya.

Mira selama ini sendirian tinggal di apartemen. Tak bisa mudik karena pandemi membuatnya sedih.

"Baru berasa sepi menjelang Lebaran ini," ujar dia.

Biasanya, lanjut dia, setiap Lebaran semua keluarga berkumpul di Bandung dan memasak bersama di malam Takbiran.

Kesedihannya memuncak di Hari Lebaran. Tahun ini, tak ada sungkeman yang sudah jadi tradisi keluarganya.

Untuk menghibur diri, Mira berlebaran di rumah sepupunya di Bintaro, Tangerang Selatan. Kebetulan saudaranya itu juga memutuskan tak pulang ke Bandung.

Dia pun hanya menghubungi orang tuanya lewat panggilan video. Sungkeman dilakukan secara virtual. 

Menurut Mira, kondisi ini harus dihadapi, mau tak mau. Mira berusaha untuk berdamai dengan hati dan situasi. 

Baginya, Lebaran tetap Lebaran, harus disyukuri sebagai hari kemenangan, apapun kondisinya.

"Sedih berlarut malah justru menambah keterpurukan dan penyakit," tukasnya.

Mira pun tak mau membayangkan apa yang terjadi pada Lebaran tahun depan. Dia cuma berharap Indonesia dan dunia bisa menghadapi pandemi dan mengalahkannya.

"Kita lewatin pandemi ini dulu aja bareng-bareng. Enggak bisa ngomongin tahun depan kalau virus ini masih terus tersebar," ujarnya.

Baca juga: Sejarah Tradisi Membagikan Uang di Hari Lebaran

Didi dan Mira adalah dua dari banyak umat Muslim di dunia yang harus merayakan Lebaran tak seperti biasa. Namun, mereka tetap bahagia, tetap merayakan Lebaran dengan gembira.

Seperti kata lagu Idul Fitri ciptaan Ismail Marzuki,

"Setelah berpuasa satu bulan lamanya
Berzakat fitrah menurut perintah agama
Kini kita ber-Idul Fitri berbahagia
Mari kita berlebaran bersuka gembira...."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com