Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Lebaran Jokowi dari Tahun ke Tahun...

Kompas.com - 25/05/2020, 14:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

JAKARTA - Masyarakat Indonesia merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah yang jatuh pada hari Minggu (24/5/2020) dengan cara berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Perbedaan perayaan itu karena pandemi COVID-19 menerpa Indonesia seperti juga yang terjadi di negara lainnya.

Total terkonfirmasi positif COVID-19 hingga Minggu kemarin sebanyak 22.271 orang di Indonesia.

Untuk mencegah penularan lebih luas lagi, Pemerintah menghimbau umat muslim untuk menunaikan Shalat Idul Fitri di rumah masing-masing.

Baca juga: UPDATE 24 Mei: Tambah 526, Pasien Covid-19 Indonesia Jadi 22.271 Orang

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah mengeluarkan panduan untuk melakukan Shalat Id di rumah bisa dilakukan secara berjemaah ataupun mandiri.

Shalat berjemaah ketentuannya harus berjumlah empat orang. Satu orang bertindak sebagi imam, sementara tiga orang lainnya sebagai makmum.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga taat dengan anjuran tersebut, yaitu dengan menggelar shalat Idul Fitri di halaman depan Wisma Bayurini, kediaman resmi presiden, kompleks Istana Kepresidenan Bogor.

Baik Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana, maupun putra bungsu mereka Kaesang Pangarep juga mengenakan masker saat shalat.

Total ada 10 orang yang mengikuti shalat, termasuk imam dan khatib Istana.

Baca juga: Kemenag Gelar Takbir Virtual, Jokowi-Maruf Akan Ikut Lewat Video Konferensi

Peserta shalat tersebut merupakan yang paling sedikit dibanding peserta shalat Idul Fitri bersama Presiden Jokowi pada tahun-tahun sebelumya.

Lebaran Dari Tahun ke Tahun

Pada tanggal 16 Juli 2015, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana menunaikan shalat Idul Fitri di Masjid Baiturrahman Banda Aceh.

Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi melepas pawai takbir di Banda Aceh.

Ia memilih Aceh sebagai tempat ber-Lebaran pertama setelah menjabat sebagai presiden karena Aceh Serambi Mekah dan Aceh merupakan provinsi ujung paling barat Indonesia.

Ia juga mengaku mencintai masyarakat Aceh dan ingin mengenang kembali saat-saat tinggal di Aceh pada tahun 1985—1987, yakni di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah.

Baca juga: Jokowi: Aceh Tidak Sendiri

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia bukan hanya seputar Jakarta saja, melainkan terbentang luas dari Aceh hingga Papua.

"Supaya semuanya kita ini merasa Indonesia dan Jokowi itu presidennya Indonesia bukan milik Jakarta saja," kata Presiden.

Setahun kemudian, giliran ribuan warga Padang, Sumatera Barat, berkesempatan untuk menunaikan shalat Idul Fitri bersama Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Masjid Raya, tepatnya pada tanggal 6 Juli 2016.

Presiden Jokowi mengaku sangat terkesan dengan keramahtamahan masyarakat Padang. Menurut dia, baru kali ini merayakan Lebaran di Kota Padang.

"Saya melihat keramahtamahan masyarakat, melihat antusias dari pemudik yang dari rantau. Semuanya di sini berjalan aman, berjalan dengan baik. Tadi Shalat Id bersama dengan seluruh masyarakat juga berjalan dengan baik. Alhamdulillah," ungkap Presiden saat itu.

Dalam khotbah Idul Fitri dengan tema 'Silaturahim', khatib Urwatul Wusqa mengatakan bahwa silaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah karena bagaimanapun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak akan ada artinya apabila di dalamnya tidak ada persatuan yang kukuh dan kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan umat.

Baca juga: Presiden Jokowi Shalat Id di Masjid Baiturrahman

Pada tanggal 25 Juni 2017, Presiden Jokowi merayakan Idul Fitri di Jakarta.

Ini adalah kali pertama Presiden Jokowi merayakan Lebaran di Ibu Kota semenjak menjabat Presiden RI.

Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana beserta putrinya, Kahiyang Ayu dan putranya, Kaesang Pangarep, melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal.

Khatib salat saat itu adalah Quraish Shihab yang mengingatkan bahwa nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air adalah fitrah (naluri) manusia.

Persatuan dan kesatuan, menurut Quraish, anugerah Tuhan yang tidak ternilai karena sebaliknya, perpecahan dan tercabik-cabiknya masyarkat adalah bentuk siksa Allah.

Quraish mengingatkan agar manusia tidak terperdaya dengan tipu daya iblis dan mengalami kepahitan akibat menurutinya.

"Saudara, kata iblis diambil dari bahasa Yunani Kuno, yang berarti sosok yang memfitnah, yang memecah belah dan menanamkan prasangka buruk. Dengan ber-Idul Fitri hendaknya kita sadar tentang peranan iblis dan pengikut-pengikutnya dalam menyebar fitnah dan hoaks serta menanamkan buruk serta memecah belah kesatuan," kata Quraish.

Baca juga: Presiden Jokowi Shalat Id di Masjid Istiqlal

Tema kesatuan itu juga yang tampak dari suasana open house (gelar griya) yang diadakan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta.

Saat itu, Presiden Jokowi bersilaturahim dengan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta masing-masing keluarga.

Anies datang bersama dengan istrinya, Fery Farhati Ganis dan anak-anaknya (Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com