Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

693 Kasus Baru, Penambahan Tertinggi dalam Pencatatan Covid-19 Indonesia

Kompas.com - 20/05/2020, 16:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali mengumumkan penambahan jumlah kasus baru pasien positif Covid-19 pada Rabu (20/5/2020).

Berdasarkan data yang disampaikan Yurianto, Indonesia kembali mencatat rekor penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi dalam kurun waktu 24 jam.

"Pada Rabu ini, tercatat penambahan 693 kasus baru Covid-19," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu sore.

Baca juga: UPDATE: Total Ada 19.189 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 693

Penambahan ini terjadi dalam 24 jam terakhir dari seluruh rumah sakit di Indonesia.

Dengan penambahan tersebut, maka total ada 19.189 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Berdasarkan catatan Kompas.com, ini merupakan penambahan tertinggi dalam perjalanan Covid-19 di Indonesia sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Sebelumnya, penambahan kasus tertinggi terjadi tepat sepekan lalu, yakni pada Rabu 13 Mei 2020.

Saat itu, tercatat penambahan 689 pasien positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Pemerintah Jelaskan Penyebab Rekor 689 Kasus Baru Covid-19 Kemarin

Sementara itu, penambahan kasus dalam jumlah tinggi juga tercatat pada Sabtu 9 Mei 2020, yakni sebanyak 533 kasus dalam 24 jam.

Kemudian, pada 5 Mei 2020, juga terjadi penambahan kasus dalam jumlah tinggi, yakni 484 kasus.

Penambahan jumlah tinggi lainnya juga tercatat pada 1 Mei 2020 dengan 433 kasus baru.

Adapun penambahan jumlah kasus dalam angka tinggi pertama kali tercatat pada 24 April 2020 lalu, yakni sebanyak 436 kasus.

Baca juga: Jokowi Minta Produk Inovasi Penanganan Covid-19 Diproduksi Massal

Merujuk kepada penambahan yang ada, Yurianto mengingatkan jika penularan Covid-19 masih terjadi di tengah masyarakat.

Mayoritas penularan kini terjadi melalui transmisi lokal.

"Penularan masih terus terjadi dan saat ini didominasi transmisi lokal. Sehingga masyarakat diminta terus waspada dan disiplin melakukan langkah pencegahan penularan," tutur Yuri.

Secara rinci, pemerintah memaparkan bahwa dari 19.189 kasus Covid-19, ada 18.912 orang yang diperiksa dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR).

Ada juga 277 orang yang diperiksa dengan metode tes cepat molekuler (TCM).

Data yang sama juga memperlihatkan mengenai update terkait pasien sembuh dan meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona.

Ada penambahan 108 pasien Covid-19 yang kini dinyatakan sembuh.

Mereka telah dua kali pemeriksaan dengan metode PCR dan hasilnya negatif virus corona.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh kini totalnya ada 4.575 orang.

Baca juga: UPDATE 20 MEI: Total 4.575 Pasien yang Sembuh dari Covid-19

Adapun, kabar duka yang disampaikan Yurianto adalah dengan adanya 21 pasien Covid-19 yang meninggal dalam periode 19 - 20 Mei 2020.

"Sehingga (totalnya) menjadi 1.242 orang," ujar Achmad Yurianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com