Bansos itu seperti, bansos tunai, bansos paket sembako atau yang juga disebut bansos sembako presiden, hingga bansos regular yang telah berjalan (existing), yaitu bansos program Sembako Bantuan Pangan Non Tunai.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, Covid-19 adalah musuh bersama yang mengganggu semua aspek kehidupan.
“Di mana kita tidak bisa salat di masjid, sekolah, di rumah, dan tidak boleh keluar rumah jika tidak ada urusan yang urgent. Namun ini merupakan ujian dari Allah, bukan azab. Semoga kita lulus ujian ini,"katanya.
Baca juga: Rapat di DPR, Mensos Juliari Jelaskan Beda Tas Bantuan Kemensos dan Presiden
Pada kesempatan ini, dia pun mengucapkan terima kasih atas kehadiran langsung Sekjen dan Dirjen Kemensos dalam penyaluran jaring kesejahteraan sosial berupa bantuan sembako dari Presiden dalam penanganan Covid-19.
"Kami sangat terbuka pada tahap pertama ini, bagi yang belum tercatat bisa menghubungi hotline kami dan tim verifikasi dinas sosial, mereka akan memastikan warga yang belum terdata. Kita ambil hikmahnya, semoga kita bisa lulus ujian ini," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Tangsel, Wahyunoto Lukman, menjelaskan untuk bansos sembako Presiden ini, Tangsel memiliki kuota sebanyak 75.000 KPM.
Adapun usulan bansos untuk Tangsel yang sudah disampaikan sampai saat ini sebanyak 62.000 KPM. Jumalh inilah yang akan disalurkan terlebih dulu.
Baca juga: Catat, Ini Layanan Pengaduan Bantuan Sosial dari Kemensos
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan