Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 30 April: Total Ada 230.411 ODP dan 21.829 PDP di Indonesia

Kompas.com - 30/04/2020, 16:42 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih melakukan pemantauan terhadap warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona (Covid-19).

Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, sampai dengan Kamis (30/4/2020) terdapat 230.411 ODP.

"Orang dalam pemantauan sampai saat ini kami catat ada 230.411 orang. Meskipun sebagian besar sudah selesai dipantau dan sudah dinyatakan sehat," kata Yurianto dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis sore.

Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP), lanjut Yuri ada sebanyak 21.829 orang. Sebagian dari jumlah PDP kini tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Baca juga: UPDATE: Kini Ada 10.118 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 347

Yuri juga mengungkapkan, sampai dengan Kamis ini, pemerintah telah memeriksa 94.599 spesimen dari 72.351 orang terkait Covid-19.

Adapun satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.

"Jumlah spesimen yang kita periksa sudah mencapai 94.599 spesimen dari 72.351 orang," ujarnya.

Dari angka tersebut sebanyak 10.118 orang dinyatakan positif dan 62.233 orang dinyatakan negatif Covid-19.

Baca juga: UPDATE: Total Pasien Covid-19 Meninggal di Indonesia Kini 792 Orang

Pasien sembuh kini berjumlah 1.522 orang. Sedangkan pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 sudah mencapai 792 orang.

Ia menambahkan, saat ini sudah ada 89 laboratorium yang aktif melakukan pemeriksaan virus corona.

Di antaranya 48 laboratorium dari rumah sakit seluruh Indonesia, 15 laboratorium perguruan tinggi, dari jejaring Kementerian Kesehatan 18 laboratorium.

Kemudian di Dinas Kesehatan Daerah ada lima laboratorium dan di Balai Veteriner Direktorat Peternakan tiga laboratorium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com