Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Perawat Covid-19: Didiskriminasi, Pasien Tak Jujur, hingga 1 Jam Pemeriksaan

Kompas.com - 20/04/2020, 11:15 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Mendapat diskriminasi

Kendati bertaruh nyawa demi menyembuhkan masyarakat, perlakuan tidak mengenakkan pun kerap diterima tenaga medis di lingkungan tempat tinggal mereka.

Nurdiansyah mengaku, tidak sedikit tenaga medis yang berada di lingkungan tempat tinggalnya distempel dengan stigma negatif. Mereka mendapat perlakuan buruk, mulai dari diusir hingga anggota keluarganya diasingkan dan dikucilkan oleh tetangga.

"Stigma negatif tentang perawat Covid-19 mulai dari diusir dari rumah kontrakan, kemudian anak dari perawat juga diasingkan dengan anak tetangganya," kata dia.

Baca juga: Pemerintah: Jangan Diskriminasi Pasien Sembuh dari Covid-19

Tidak berhenti sampai di sana. Perlakuan miris juga diberikan masyarakat ketika tak sedikit jenazah tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19 justru ditolak pemakamannya oleh warga di sejumlah wilayah.

Misalnya, seperti yang dialami oleh jenazah Nuria Kurniasih, perawat RSUP Kariadi Semarang yang ditolak pemakamannya oleh warga Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Ungaran Barat.

Setelah itu, jenazahnya dimakamkan di TPU Bergota, Semarang yang berada di belakang RSUP Kariadi.

Padahal, seperti diketahui prosedur pemulasaran jenazah yang terinfeksi penyakit menular telah dilaksanakan secara ketat demi menghindari potensi penularan penyakit.

Baca juga: IDI Sebut Dokter yang Positif Covid-19 Umumnya Tak Bekerja di RS Rujukan Pemerintah

Atas hal itulah, PB IDI dan sejumlah organisasi profesi kesehatan mengecam perbuatan tersebut.

"Kami mengecam keras atas respon penolakan dari oknum masyarakat di lokasi pemakaman. Tindakan tersebut sangat tidak pantas dilakukan kepada seorang tenaga kesehatan yang telah berjibaku mempertaruhkan nyawa dengan segala resiko demi kemanusiaan," demikian surat pernyataan yang diunggah di akun Instagram resmi PB IDI.

Baca juga: Ironi Memilukan: Stigmatisasi Perawat Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com