"Yang meninggal adalah 582 orang, 582 ini adalah kasus yang meninggal konfirmasi positif Covid-19," kata Yuri.
Yuri mengatakan bahwa jika ada pasien terduga corona yang meninggal dunia tapi belum pernah dites, pemerintah tak akan mencatatnya sebagai pasien Covid-19 meninggal.
Baca juga: Bertambah 47, Total Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Jadi 582
Sebab, bisa jadi, pasien tersebut meninggal bukan karena infeksi corona.
Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa data pasien meninggal Covid-19 hanya mencatat pasien yang memang sudah terkonfirmasi corona.
"Kita hanya akan melaporkan kasus meninggal konfirmasi positif," tandas Yuri.
Selain pasien positif, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 juga terus bertambah.
Hingga Sabtu (18/4/2020), jumlah ODP mencapai 176.344 orang, sedangkan PDP mencapai 12.979 orang.
"Dari pemantauan yang kita lakukan, orang dalam pemantauan sudah lebih dari 176.000, dan kemudian PDP ada 12.000," kata Yuri.
Baca juga: Hingga 19 April, Jumlah PDP Covid-19 di Indonesia Capai 15.646 Orang
Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah kategori ODP meningkat 2.612 orang, dibandingkan dengan data Jumat (17/4/2020) kemarin.
Sedangkan, jumlah orang berkategori PDP meningkat hingga 369 orang.
"Kita berharap bahwa 12.000 PDP ini betul-betul dalam pengawasan yang ketat untuk kemudian kita perhatikan gejala klinisnya, kemudian kita lakukan pemeriksaan antigen PCR," kata Yuri.
Yurianto menyatakan, pemerintah terus mengoptimalkan laboratorium yang ada untuk memeriksa spesimen yang diambil dari pasien Covid-19.
"Saat ini jumlah laboratorium aktif 35 laboratorium," katanya.
Menurut dia, pemerintah dalam waktu dekat akan memperoleh tambahan reagen untuk membantu proses pemeriksaan sampel pasien Covid-19.
"Kita bersyukur bahwa hari ini, diperkirakan nanti malam, kita mendapatkan lagi tambahan reagen untuk mengoptimalkan laboratorium yang kita miliki, dan kita menambah jumlah laboratorium," ujar Yuri.
Baca juga: Pemerintah Tambah Reagen untuk Optimalkan Pemeriksaan Spesimen Covid-19