Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 19 April: 6.575 Pasien Positif Covid-19 dan Permintaan untuk Tetap Gembira

Kompas.com - 20/04/2020, 07:19 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengumumkan penambahan kasus Covid-19. Berdasarkan data pemerintah, hingga Minggu (19/4/2020) pukul 12.00 WIB, terdata 327 kasus baru.

Dengan penambahan kasus ini, total kasus Covid-19 di Tanah Air menjadi 6.575 pasien.

"Hari ini bertambah kasus konfirmasi positif 327 orang sehingga total menjadi 6.574 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Minggu sore. 

Data yang sama juga menunjukkan bahwa ada penambahan 55 pasien yang kini dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 686 orang.

Pasien meninggal konfirmasi positif Covid-19

Selain jumlah kasus sembuh, pasien Covid-19 yang meninggal dunia pun bertambah.

Yurianto menyatakan, ada penambahan 47 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Penambahan itu berdasarkan data yang masuk ke pemerintah sejak Sabtu (18/4/2020) pukul 12.00 WIB hingga Minggu di jam yang sama.

Dengan demikian, total ada 582 pasien Covid-19 yang tutup usia.

"Ada 47 yang meninggal sehingga jumlahnya menjadi 582," kata Yurianto. 

Penambahan 47 pasien meninggal akibat Covid-19 berasal dari enam provinsi.

Baca juga: UPDATE 18 April: 6.248 Kasus Covid-19 di Indonesia, Persentase Kematian 8,56 Persen

Penambahan terbesar didapatkan dari DKI Jakarta yang mencatat 34 pasien. Berikutnya diikuti Jawa Timur dengan 5 pasien dan Jawa Tengah serta Jawa Barat masing-masing 3 pasien.

Adapun, Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Selatan masing-masing mencatat 1 pasien meninggal.

Yuri mengatakan bahwa data pasien meninggal dunia adalah yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.

Pemerintah tidak mendata pasien yang meninggal dunia tetapi belum terkonfirmasi hasil pemeriksaannya.

"Yang meninggal adalah 582 orang, 582 ini adalah kasus yang meninggal konfirmasi positif Covid-19," kata Yuri.

Yuri mengatakan bahwa jika ada pasien terduga corona yang meninggal dunia tapi belum pernah dites, pemerintah tak akan mencatatnya sebagai pasien Covid-19 meninggal.

Baca juga: Bertambah 47, Total Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Jadi 582

Sebab, bisa jadi, pasien tersebut meninggal bukan karena infeksi corona.

Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa data pasien meninggal Covid-19 hanya mencatat pasien yang memang sudah terkonfirmasi corona.

"Kita hanya akan melaporkan kasus meninggal konfirmasi positif," tandas Yuri.

Jumlah ODP dan PDP

Selain pasien positif, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 juga terus bertambah.

Hingga Sabtu (18/4/2020), jumlah ODP mencapai 176.344 orang, sedangkan PDP mencapai 12.979 orang.

"Dari pemantauan yang kita lakukan, orang dalam pemantauan sudah lebih dari 176.000, dan kemudian PDP ada 12.000," kata Yuri.

Baca juga: Hingga 19 April, Jumlah PDP Covid-19 di Indonesia Capai 15.646 Orang

Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah kategori ODP meningkat 2.612 orang, dibandingkan dengan data Jumat (17/4/2020) kemarin.

Sedangkan, jumlah orang berkategori PDP meningkat hingga 369 orang.

"Kita berharap bahwa 12.000 PDP ini betul-betul dalam pengawasan yang ketat untuk kemudian kita perhatikan gejala klinisnya, kemudian kita lakukan pemeriksaan antigen PCR," kata Yuri.

Laboratorium dan reagen

Yurianto menyatakan, pemerintah terus mengoptimalkan laboratorium yang ada untuk memeriksa spesimen yang diambil dari pasien Covid-19.

"Saat ini jumlah laboratorium aktif 35 laboratorium," katanya.

Menurut dia, pemerintah dalam waktu dekat akan memperoleh tambahan reagen untuk membantu proses pemeriksaan sampel pasien Covid-19.

"Kita bersyukur bahwa hari ini, diperkirakan nanti malam, kita mendapatkan lagi tambahan reagen untuk mengoptimalkan laboratorium yang kita miliki, dan kita menambah jumlah laboratorium," ujar Yuri.

Baca juga: Pemerintah Tambah Reagen untuk Optimalkan Pemeriksaan Spesimen Covid-19

Setelah diterima pemerintah, reagen tersebut akan langsung didistribusikan ke laboratorium jejaring yang ada.

Sejauh ini, ia mengatakan, sudah 47.478 spesimen yang diperiksa sejak 1 April 2020. Adapun, spesimen kasus diperiksa sebanyak 42.219 orang.

Dari hasil pemeriksaan, 6.575 orang dinyatakan positif, sedangkan 35.644 orang dinyatakan negatif.

Arus logistik

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, Yurianto meminta agar kelancaran arus logitik pada masa pandemi Covid-19 tetap terjaga. Termasuk, di daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Semua pihak harus berikan jaminan kelancaran arus logistik karena dibutuhkan masyarakat baik dari pusat hingga ke daerah," ujar Yuri.

Demikian pula bagi pemerintah daerah. Yuri meminta mereka juga harus bisa menjamin kelancaran arus logistik di daerah masing-masing.

Baca juga: Pemerintah Minta Semua Pihak Jaga Kelancaran Arus Logistik Selama Pandemi Covid-19

Sebab, menurut dia, saat ini ada orang yang bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung.

"Pastikan lancar dan bisa penuhi kebutuhan masyarakat. Kemudian berbagai stimulus ekonomi harus tepat sasaran dan itu semua ditujukan semata untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," katanya.

Tidak panik dan tetap gembira

Yurianto meminta masyarakat menjaga perasaan untuk tetap bergembira selama wabah Covid-19.

Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan imunitas diri selama pandemi.

"Makan yang berizi, sabar dan tenang, istirahat yang cukup dan teratur. Tidak panik dan jaga perasaan kita tetap bergembira," kata Yurianto.

Tidak hanya itu, masyarakat juga diingatkan untuk terus berjaga jarak dalam berkomunikasi.

Relawan menggunakan kostum Super Hero saat melakukan kampanye melawan COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/4/2020). Dalam aksinya mereka mengajak warga agar mematuhi imbauan dari pemerintah serta mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar yang akan diterapkan pada 24 April - 7 Mei 2020 sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/wsj.ANTARA FOTO/ARNAS PADDA Relawan menggunakan kostum Super Hero saat melakukan kampanye melawan COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/4/2020). Dalam aksinya mereka mengajak warga agar mematuhi imbauan dari pemerintah serta mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar yang akan diterapkan pada 24 April - 7 Mei 2020 sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/wsj.
Publik pun kembali diingatkan untuk tetap berada di rumah. Namun demikian, jika terpaksa harus keluar rumah, wajib bagi siapapun untuk mengenakan masker.

"Mari kita sebar luaskan dengan melaksanakan penggunaan masker. Maskerku melindungi kamu, maskermu melindungi aku," ujar Yuri.

Baca juga: Pemerintah: Kunci Keberhasilan Isolasi Mandiri adalah Perasaan Gembira

Yuri juga mengingatkan seluruh pihak untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir minimal dua puluh detik.

Ia meminta supaya tak ada yang menyentuh mata, hidung atau mulut sebelum mencuci tangan,

"Gotong royong dan bersatu melawan covid dari pusat sampai ke desa, sampai ke RT, RW, sampai keluarga. Tetap di rumah, produktif di rumah," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com