Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 84.000 Pos Jaga Dibentuk Cegah Covid-19 Masuk Desa

Kompas.com - 20/04/2020, 06:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengonfirmasi ada lebih dari 84.000 desa telah membentuk "Pos Jaga Desa".

Pendirian pos bertujuan untuk pemantauan warga yang masuk maupun keluar wilayah desa selama 24 jam.

“Pos Jaga Desa ini satu hal yang sangat penting hari ini, untuk memantau mobilitas warga desa, baik warga desa yang dari dalam, maupun keluar. Supaya apa? Supaya memberikan rasa aman, bahwa desanya memang dilakukan pengawasan yang serius,” ungkap Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar sebagaimana dikutip dari keterangan pers BNPB, Minggu (19/2/2020).

Baca juga: Viral Foto Petugas Seberangi Sungai Saat Antarkan Jenazah Covid-19 di Padang

Selain itu, Pos Jaga Desa juga memberikan rekomendasi dan saran khususnya bagi warga desa yang datang dari wilayah episentrum tentang apa yang harus dilakukan demi mencegah penularan Covid-19.

Menurut Halim, setiap warga desa yang datang dari wilayah episentrum akan otomatis masuk dalam kriteria orang dalam pemantauan (ODP).

Sehingga yang bersangkutan harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari, sesuai anjuran protokol kesehatan dan rekomendasi organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Pemudik langsung berstatus ODP, maka tugas relawan (yang ada di desa) adalah menyiapkan ruang isolasi desa,” lanjut Halim.

Hingga saat ini, Kemendes PDTT mencatat, desa yang telah mendirikan ruang isolasi berjumlah 8.954 desa, dengan fasilitas lebih dari 35.000 tempat tidur.

"Ruang isolasi tersebut berada di balai desa, ruang pertemuan desa maupun gedung yang ada di desa, seperti PAUD, sekolah maupun rumah penduduk yang dikosongkan," tutur Halim.

"Ruang-ruang yang memang telah dipersiapkan dilengkapi fasilitas kamar mandi, air, listrik dan logistik," lanjutnya.

Halim menambahkan, keberhasilan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 tergantung peran serta masyarakat sebagai garda terdepan.

Dari cakupan RT, RW, dusun, desa, kelurahan, akan berdampak ke cakupan yang lebih luas.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Telkom Dukung Masyarakat Belajar dari Rumah Lewat Cara Ini

Oleh sebab itu, Halim berharap agar masyarakat dapat mendukung penuh upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kita yakin, kalau tiap-tiap Desa melakukan penanganan serius, maka sekup kecil selesai, otomatis akumulasi dari sekup kecil tadi akan berdampak pada sekup yang lebih luas, baik kecamatan, kabupaten, provinsi dan negara," tambah Halim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com