Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Corona, Pemerintah Masih Lihat Kondisi Global Sebelum Susun APBN 2021

Kompas.com - 10/03/2020, 12:47 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah masih melihat gejolak kondisi global sebelum dapat menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021.

Menurut dia, banyak perubahan yang terjadi dalam dua setengah bulan terakhir imbas keberadaan virus corona yang menyebar pertama kali dari Kota Wuhan, China.

"Terjadinya coronavirus yang sampai hari ini kita masih harus melihat perkembangannya dan dampak ekonominya di dalam negeri. Dan terutama juga dari luar negeri yang merembes ke dalam negeri," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Akibat Wabah Corona, Defisit APBN Diprediksi Capai 2,5 Persen

Ia mengakui, kekhawatiran terhadap keberadaan virus corona cukup mempengaruhi kondisi pasar dunia, sehingga menyebabkan koreksi yang sangat tajam di pasar keuangan dunia.

"Jadi, kita juga harus mengantisipasi dampaknya terhadap lembaga-lembaga keuangan. Apakah itu dari sisi penyaluran kredit, apakah dari sisi performance kredit, dan juga dari sisi kemampuan menghadapi stress test," ujarnya.

Selain corona, ia menambahkan, pemerintah juga masih melihat dinamika antara Saudi dengan Rusia, baik dari sisi OPEC maupun non OPEC. Pasalnya, dinamika tersebut turut mempengaruhi harga minyak dunia.

Sejauh ini, ia mengatakan, pemerintah masih akan terus menggunakan instrumen fiskal yang ada untuk 2020.

Baca juga: Awal 2020, Defisit APBN Capai Rp 36,1 Triliun

Meski demikian, pemerintah juga akan tetap memperhatikan perkembangan situasi yang berjalan cukup dinamis, sembari merumuskan kebijakan fiskal yang tepat guna meminimalisir dampak negatif dari Covid-19.

"Di sisi lain, penerimaan kita utamanya dari sisi migas maupun penerimaan pajak yang lain pasti nanti akan juga mengalami tekanan kalau dari sisi komoditas harganya turun dan kegiatan ekonomi melemah. Seperti yang mungkin terdampak dari Covid seperti yang terlihat sampai saat ini," ujarnya.

"Minggu-minggu in kita masih akan berkoodinasi dengan Pak Menko Perekonomian untuk melihat opsi-opsi dari stimulus yang tetap di dalam koridor membuat instrumen APBN itu bisa menjadi salah satu penolong perekonomian kita yang sedang dalam kondisi lemah. Ini yang sedang kita fokuskan, dan sekaligus kita juga mulai membangun desain untuk 2021," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com