Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Hukum PDI-P Sebut Yasonna Bukan Copot Ronny Sompie, tetapi Mengalihtugaskan

Kompas.com - 05/02/2020, 12:46 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Tim Hukum PDI-P I Wayan Sudirta mengatakan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tak mencopot Ronny Sompie dari jabatan Direktur Jenderal Imigrasi. 

Wayan menyatakan, Yasonna mengalihtugaskan Ronny ke dalam tim independen yang bertugas mencari tahu penyebab keterlambatan informasi kepulangan eks caleg PDI-P Harun Masiku yang diduga terlibat kasus suap.

"Ingat bukan mencopot. Saya ulangi tidak mencopot, mengalihtugaskan dalam pengertian sementara tugas itu dialihkan. Bukan dicopot," kata Wayan di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Yasonna Sebut Ronny Sompie Paling Bertanggung Jawab atas Informasi soal Harun Masiku

Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah tegas Yasonna dalam menjawab pertanyaan publik terkait kasus Harun.

Ia menilai bukan tanpa alasan Yasonna membentuk tim independen untuk mencari fakta terkait kepulangan Harun Masiku.

"Waktu dulu kalau ada kasus-kasus gini desakan masyarakat mencopot pejabat. Sebenarnya apa yang dilakukan pengalihan tugas ini adalah bentuk lain dari aspirasi yang berkembang di waktu dulu," ujar Wayan.

Wayan pun berharap tidak ada lagi pihak yang menyudutkan Yasonna.

Dia meminta masyarakat bersabar sementara tim independen bentukan Yasonna bekerja.

"Mudah-mudahan kami segera mendapatkan informasi itu (dari tim independen), sehingga dengan demikian orang tidak lagi mempertanyakan, menyerang, menyudutkan Menkumham dengan perkiraan-perkiraan atau dugaan-dugaan," tuturnya.

Diberitakan, Yasonna mencopot Ronny Sompie dari jabatan Dirjen Imigrasi Kemenkumham pada 28 Januari 2020 setelah menyampaikan informasi soal kepulangan Harun Masiku.

Kala itu, ia mengatakan Harun sudah kembali Indonesia sejak 7 Januari 2020. Namun, keimigrasian terlambat menerima data kepulangan Harun.

Ronny pun ditugaskan ke dalam tim independen pencari fakta untuk menelusuri penyebab keterlambatan informasi kepulangan Harun.

Baca juga: Yasonna Ingin Bentuk Tim Terkait Harun Masiku, Polri Siapkan Personel

Tim independen bentukan Yasonna itu direncanakan diisi oleh Direktorat Siber Polri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), dan Ombudsman.

Alasan Yasonna mencopot Ronny agar tidak ada konflik kepentingan ketika tim independen pencari fakta mulai bekerja.

"Artinya difungsionalkan supaya tim independen ini bisa berjalan dengan baik. Karena saya mau ini betul-betul terbuka dan tim nanti bisa melacak mengapa terjadi delay, mengapa data itu tersimpan di PC bandara Terminal 2," kata Yasonna, Selasa (28/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com