JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan, usulan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) naik jadi tujuh persen bisa membunuh demokrasi.
Pasalnya, usulan itu dinilainya bisa membungkam partai nonparlemen dan partai baru secara legal.
"Apakah ada semangat untuk membunuh demokrasi ?," ujar Priyo usai bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
Saat ini, berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017, ambang batas parlemen yang harus dicapai partai untuk bisa lolos ke DPR RI adalah 4 persen.
Baca juga: Kenaikan Ambang Batas Parlemen Dinilai Wajar Partai Besar, tapi Partai Menengah Nilai Kurang Ajar
Dari hasil perolehan suara pemilu 2019, ada 9 partai yang lolos ke DPR RI karena mampu mencapai ambang batas itu.
Sementara itu, 7 parpol termasuk Partai Berkarya tidak lolos ke Senayan karena tidak mampu memenuhi ambang batas 4 persen.
Merujuk kepada hal ini, Priyo merasa prihatin jika ada usulan kenaikan ambang batas parlemen naik menjadi 5 persen atau 7 persen.
Baca juga: Ketimbang Kenaikan Ambang Batas Parlemen, PSI Lebih Setuju Ditetapkan Ambang Batas Fraksi
Sebab, partai-partai baru akan sulit memenuhi ambang batas itu.
"Munculnya partai baru akan terbungkam dengan cara yang legal (berdasarkan aturan undang-undang), jika peraturan ambang batas itu dipertahankan, " tegas Priyo.
Selain itu, dia juga melihat kecenderungan politik di parlemen yang hanya ingin mempertahankan kekuasaan yang telah dimiliki.
Priyo menilai, secara logika, keinginan mempertahankan kekuasaan masuk akal dan sah.
Baca juga: Sikap Partai Politik Tanggapi Wacana Ambang Batas Parlemen 5 Persen...
Namun, kondisi seperti ini menurut dia bukan sikap negarawan yang baik.
"Sehingga kami dari tujuh partai nonparlemen menilai (parpol parlemen) tidak perlu pongah untuk menaikkan ambang batas parlemen. Apakah kita akan membiarkan cara-cara seperti itu untuk membunuh demokrasi?, " tegasnya.
Karena itu, pihaknya akan mendiskusikan dengan sejumlah akademisi dan perwakilan masyarakat sipil terkait usulan kenaikan ambang batas parlemen ini.
Baca juga: Pro Kontra Parpol soal Wacana Ambang Batas Parlemen Jadi 5 Persen
Pada Rabu, Priyo dan enam perwakilan partai nonparlemen bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian.
Wakil enam partai itu yakni Sekjen Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ahmad Rofiq, Sekjen Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Gede Pasek Suardika, Sekjen DPP Partai Berkarya, Sekjen DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor, Wakil Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Satia Chandra Wiguna, Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan dan Sekjen Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) Ahmad Ridha Sabana.
Tujuh partai ini tidak lolos ambang batas parlemen pemilu 2019.
Adapun persentase raihan suara ketujuh partai ini dalam pemilu 2019 yakni Perindo (2,67 persen), Berkarya (2,09 persen), PSI (1,89 persen), Hanura (1,54 persen), PBB (0,79 persen), Garuda (0,50 persen) dan PKPI (0,22 persen).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.