Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Virus Corona, Kemenkes Aktifkan 21 "Kapsul Evakuasi"

Kompas.com - 27/01/2020, 22:05 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan mengaktifkan 21 "kapsul evakuasi" untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Kapsul ini digunakan untuk mengevakuasi siapapun yang ditemui tanda-tanda virus corona.

"Pada minggu lalu sebelum ada eskalasi semacam ini kita masih stand by, sekarang sudah ready to use," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Kemenkes: Penyebaran Virus Corona Belum Darurat, tetapi Perlu Diwaspadai

Anung mengatakan, kapsul-kapsul tersebut disiagakan di sejumlah bandara besar di Indonesia.

Beberapa bandara itu antara lain, Banda Aceh, Medan, Padang, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, hingga Jayapura.

Penumpang yang baru tiba di bandara pada mulanya akan diperiksa kesehatannya untuk dipastikan terbebas dari gejala virus corona.

Jika penumpang itu menunjukkan tanda-tanda sebaliknya, ia akan dievakuasi menggunakan kapsul yang sudah aktif menuju rumah sakit.

"Pada awalnya kapsul ini apabila ada sesuatu yang tidak kita harapkan ini bisa dipakai untuk mengevakuasi dari titik pintu masuk (di bandara) ke rumah sakit tujuan," ujat Anung.

Baca juga: Kemenkes Perketat Pemeriksaan Kesehatan Pendatang di Bandara, Khususnya dari China

Menurut Anung, kapsul tersebut mencegah terjadinya kontaminasi antara seseorang yang diduga terjangkit virus corona dengan lingkungan sekitarnya.

"Orangnya (di dalam kapsul) masih bisa dilihat dari luar, tetapi keamanannya lebih terjamin," kata dia.

Selain mengakitfkan kapsul evakuasi, Kemenkes juga memperketat pemeriksaan kesehatan di bandara.

Selain memberlakukan pengecekan kesehatan secara masif menggunakan thermal scanner di pintu kedatangan bandara, Kemenkes juga menerapkan prosedur pemeriksaan kesehatan dilakukan secara perorangan menggunakan thermal gun di pesawat yang baru tiba.

Prosedur pemeriksaan kesehatan semacam ini dilakukan terhadap mereka yang baru datang dari China.

"Sebagaimana diketahui bahwa kita mempunyai thermal scanner yang itu kita gunakan secara penuh. Tapi sejalan dengan peningkatan eskalasi maka kami juga saat ini mulai meningkatkan kewaspadaan di awal," kata Anung.

"Kalau thermal scanner itu statis, kita sekarang sudah mulai masuk ke pesawat," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com