Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Tekankan Pentingnya Pertahanan untuk Jaga Kestabilan Negara

Kompas.com - 23/01/2020, 23:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan pertahanan yang kuat akan membantu menjaga kestabilan negara. Untuk itu, kata dia, penting bagi suatu negara memiliki pertahanan yang kuat. 

"Kita butuh negara yang aman dan stabil. Untuk negara aman dan stabil, kita perlu pertahanan yang kuat untuk menjaga keutuhan wilayah kita dan kedaulatan Kita, " ujar Prabowo dalam konferensi pers di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa kedaulatan NKRI adalah harga mati.

Karena itu, sebagai salah satu bagian masyarakat pertahanan, Kemenhan akan mendukung TNI menjaga kedaulatan Indonesia.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Prabowo: Tak Boleh Ada Mark Up Anggaran

"Tugas kami adalah mendukung TNI, sehingga TNI bisa menjalankan misinya yang tidak ringan. Merekalah yang akan menjadi inti dari menjaga kedaulatan kita, tegas Prabowo.

Namun, lanjut Prabowo, pemerintah juga akan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.

Dalam sistem itu, TNI merupakan komponen inti dan akan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung.

"Terima kasih saya ucapkan selamat kepada TNI atas pengabdian, prestasi mereka yang tidak kecil dihadapkan dengan tantangan kita yang sangat besar. Kita bangga punya TNI dan kita sangat menghormati para pimpinan TNI yang menjalankan tugas yang tidak ringan," tambah Prabowo.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran TNI-Polri untuk bersama-sama memperkuat dan menjaga kedaulatan Indonesia.

Ia meminta jajaran TNI-Polri berdiri di barisan depan dalam mempertahankan NKRI.

Baca juga: Jokowi Minta Prabowo Susun Rencana Strategis Kesejahteraan Prajurit

"Kepada seluruh jajaran TNI-Polri, harus bekerja, bersungguh-sungguh dalam rangka memperkuat dan menjaga kedaulatan negara kita Indonesia, untuk berdiri paling depan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI," kata Jokowi saat memberi arahan dalam rapat pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Jokowi mengaku senang hadir di tengah rapat pimpinan Kemhan.

Jajaran polri yang hadir yakni Kapolri Jenderal Idham Azis, Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, hingga kapolda seluruh Indonesia.

Menurut Jokowi, kehadiran jajaran Korps Bhayangkara itu menunjukkan sinergitas dengan TNI.

"Saling bekerja sama untuk mendukung agenda-agenda besar negara dan mendukung untuk tujuan nasional kita Indonesia," ujar dia.

Baca juga: Menhan Prabowo: Pertahanan adalah Investasi

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bahwa salah satu isu utama dalam pertahanan negara adalah soal kedaulatan.

Jokowi menegaskan, kedaulatan NKRI harga mati dan tak bisa dinegosiasikan dengan siapapun.

"Sudah berkali-kali saya sampaikan, saya tegaskan bahwa kedaulatan itu harga mati, kedaulatan itu tidak bisa dinegosiasikan, tidak ada tawar menawar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com