Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal 2024, Ini Jawaban Mengejutkan Mahfud MD

Kompas.com - 16/12/2019, 09:05 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2024 akan kembali menjadi tahun politik Indonesia karena pemilihan presiden akan kembali digelar.

Meskipun masih jauh, tetapi langkah-langkah para politisi menuju ke tahun 2024 sudah disiapkan sejak saat ini.

Bagaimana tidak, pada tahun 2024, kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode akan berakhir dan akan digantikan oleh yang baru.

Namun, sosok baru tersebut hingga saat ini belum terbaca atau terlihat.

Baca juga: Bawaslu Ingin Sanksi Administratif Diperkuat pada Pemilu 2024 Ketimbang Pidana

Lalu bagaimana dengan persiapan Mahfud MD jelang tahun 2024?

Terlebih lagi, saat ini Mahfud sudah masuk dalam lingkaran penguasa sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Mahfud pun membocorkan pandangannya tentang tahun 2024 saat wawancara eksklusif dengan Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Sekjen Golkar: Airlangga Hartarto Berpeluang Jadi Calon Presiden 2024

Jawabannya pun mengejutkan.

"67," jawab Mahfud singkat.

Mahfud pun menjelaskan alasan ia mengemukakan jawaban tersebut.

"Iya, umur saya 67 (tahun 2024)," lanjut dia.

Mahfud sendiri sama sekali tak menjawab pertanyaan tentang tahun 2024 dengan informasi yang berkaitan dengan politik atau Pemilihan Presiden 2024.

Namun, bagaimana ke depannya? Tidak ada yang tahu. Seperti banyak dibicarakan orang, politik itu dinamis.

Kompas TV

Pemerintah menargetkan pembangunan ibu kota di Kalimantan Timur dimulai pada 2020, dan paling lambat, pusat pemerintahan sudah berpindah dari Jakarta di tahun 2024. Dalam pidato refleksi pergantian tahun di JCC Senayan Rabu (11/12/2019), Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mempertanyakan sumber anggaran untuk pemindahan dan pembangunan ibu kota di Kalimantan Timur. Demokrat pun mengingatkan perencanaan pemindahan ibu kota baru perlu adanya perencanaan strategis pemerintah. Mulai dari konsep, timeline, biaya, sumber anggaran. Lebih lanjut SBY pertanyakan apakah ada pemikiran untuk menjual aset-aset negara dan bahkan sampai utang ke luar negeri untuk pembiayaan tersebut.

Menurut SBY, membangun ibu kota artinya juga membangun kehidupan baru, bukan sekadar infrastruktur fisik. Karena mulai dari perencanaan dan realisasinya tidak boleh meleset namun harus sukses tuntas. SBY pun menceritakan pernah memiliki niat membangun ibu kota di luar Jakarta, namun ternyata rencana ini batal, karena pada waktu itu anggaran sangat besar dan belum tersedia. Di samping itu, ada faktor lingkungan atau amdal yang tidak mendukung, yang tentu tidak boleh diabaikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com