Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Sebut Pertarungan Airlangga Vs Bamsoet Tak Bikin Golkar Pecah

Kompas.com - 24/11/2019, 06:47 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi yakin timbulnya dua kekuatan di Musyawarah nasional (Munas) tak akan membuat Golkar terpecah-belah.

Mantan Bupati Purwakarta itu menyebut, adanya dua kekuatan pada perebutan kursi ketua umum tak akan menimbulkan potensi perpecahan.

"Potensi itu ada, manakala ada intervensi dari eksternal," ujar Dedi kepada Kompas.com di sela peresmian kantor DPC PDI-P Kabupaten Purwakarta, Sabtu (24/11/2019).

Baca juga: Kubu Bamsoet Tuding Panitia Munas Golkar Tak Netral, Diisi Orang-orang Airlangga

Menjelang Munas Golkar yang akan berlangsung 3-6 Desember di Jakarta, sudah timbul dua kekuatan yang akan bertarung meraih kursi ketua umum.

Keduanya adalah Ketua umum Golkar periode 2017-2019, Airlangga Hartarto dan Wakil Bidang Koordinator Bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo.

Keduanya bahkan mulai secara gamblang menggelar 'perang dingin' satu sama lain.

Mulai dari tudingan dari kubu Bamsoet yang menganggap kepanitian Munas sudah tak netral.

Baca juga: Bamsoet Jamin Tetap All Out Dukung Jokowi jika Jadi Ketua Umum Golkar

Sebaliknya, kubu Airlangga juga menganggap Bamsoet mengkhianati kesepakatan usai meraih posisi ketua MPR.

Namun demikian, Dedi menganggap, keduanya sama-sama memiliki semangat yang sama dalam Munas nanti.

Sehingga, hal itu tak berdampak terjadinya perpecahan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu.

"Kalau hari ini kan keduanya memiliki spirit yang sama terhadap kekuasaan. Artinya kadang problem, tidak akan ada perpecahan," jelasnya.

Baca juga: Jadi Caketum Golkar, Bamsoet Ungkap Kesepakatan yang Dilanggar Airlangga

Sebelumnya, Ketua Tim Sukses calon ketua umum Partai Golkar Bamsoet, Ahmadi Noor Supit, menyebut Golkar berpotensi pecah lagi karena tindakan ketua umumnya, Airlangga Hartarto.

"Golkar pecah lagi karena tindakan anti demokrasi dan intimidatif dari Airlangga Hartarto dan orang-orang dekat sekelilingnya," kata Supit kepada wartawan, Rabu (20/11/2019) malam.

Menurut dia, Airlangga sejak awal sudah mengingkari kesepakatan untuk menempatkan pendukung Bambang Soesatyo di sejumlah alat kelengkapan dewan (AKD) DPR.

Baca juga: Ace Hasan Minta Pendukung Bamsoet Tidak Jelek-jelekkan Airlangga

Selain itu, Airlangga juga dituding sudah melakukan pencoretan terhadap seluruh anggota kepanitiaan Munas Golkar yang terindikasi pro Bamsoet.

"Tindakan ini jelas-jelas melanggar gentleman agrement dan melanggar keputusan rapim tentang mendahulukan musyawarah mufakat sebelum voting," kata anggota Komisi XI DPR ini.

Di sisi lain, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily juga mengatakan, partainya tidak pernah menghalangi kader yang ingin maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar.

Baca juga: Ace Hasan Minta Pendukung Bamsoet Tidak Jelek-jelekkan Airlangga

Kendati demikian, terkait Bamsoet, Ace mempertanyakan komitmennya memberikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

"Soal apakah dia (Bamsoet) melanggar komitmen itu, itu urusannya dirinya sendiri. Biar masyarakat dan kader-kader Partai Golkar yang menilai dan mencatat kualitas seseorang," kata Ace saat dihubungi wartawan, Jumat (22/11/2019).

Kompas TV Proses Demokrasi dalam Partai Golkar seperti masih terus tumbuh belajar. Persaingan memperebutkan kursi ketua umum partai selalu di warnai ketegangan.<br /> <br /> Pasca terpilihnya Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR pada awal Oktober lalu, Bambang Soesatyo dan Airlangga terlihat mesra. Tidak terlihat persaingan dalam memperebutkan posisi ketua umum setelah sebelumnya pendukung keduanya memanas dalam memperjuangkan kursi ketua umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com