Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Subkhi Ridho
Pendidik dan Peneliti Sosial-Keagamaan

Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris Raya periode 2018-2019, pendidik dan peneliti sosial-keagamaan.

Maulid Nabi Muhammad dan Toleransi

Kompas.com - 10/11/2019, 07:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Sekurang-kurangnya terdapat lima prinsip yang ditekankan dan dijamin oleh Piagam Madinah yaitu pertama ajakan memeluk agama Islam, kedua keamanan menjalankan ajaran Islam bagi para pemeluknya, ketiga jaminan kebebasan beragama bagi pemeluk beragama lain, keempat penegakan akhlak mulia, dan kelima menjaga persaudaraan antaranggota masyarakat yang plural (Aziz, 2011: 222).

Kebebasan beragama

Di sini jelas sekali terlihat diberikannya ruang dan jaminan kebebasan beragama bagi masyarakat Madinah yang tidak memeluk agama Islam.

Tidak ada pemaksaan untuk memeluk agama Islam, justru dilindungi, karena sejatinya Nabi Muhammad SAW dilahirkannya untuk menyampaikan risalah kebenaran dengan memegang prinsip penegakan akhlak mulia kepada siapa pun, tidak hanya kepada umat Muslim akan tetapi seluruh umat manusia.

Hemat saya hal ini seyogianya menjadi perhatian umat Muslim hari ini yang dapat meneladani kelahiran Rasulullah Muhammad SAW untuk mengedepankan toleransi.

Toleransi adalah untuk menahan diri dari keberatan terhadap sesuatu yang tidak kita disetujui (to refrain from objecting to something with which one does not agree, Triandafyllidou, 2012: 40).

Hal ini hanya diperlukan kemauan kuat dari diri kita masing-masing, sehingga mampu diwujudkan di tengah kehidupan bersama.

Sikap toleran bangsa Indonesia dalam sejarahnya sesungguhnya memiliki akar yang sangat kuat, tinggal bagaimana generasi hari ini merawat dan mengelolanya bersama.

Saling bekerjasama antara pemerintah (trias politika), masyarakat sipil (civil society), dan seluruh kekuatan politik, didukung juga oleh para pelaku dunia usaha.

Stabilitas sosial politik dalam sebuah negara sangat diperlukan untuk menjaga kedamaian, kenyamanan, dan keamanan warganya dalam aktivitas ekonomi maupun kehidupan sehari-hari di bidang-bidang lain: pendidikan, seni, budaya dan lainnya.

Mengedepankan toleransi dari setiap individu merupakan salah satu upaya mewujudkan stabilitas sosial politik sebuah bangsa.

Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak ada artinya jika sesama anak bangsa saling bertikai hanya karena perbedaan identitas; agama, suku, ras, keyakinan, golongan, gender, sosial.
Keberagaman itu keniscayaan.

Dunia hari ini memerlukan kolaborasi dalam bidang apapun untuk menuju kemajuan bersama, bukan untuk saling menegasikan antara satu dengan yang lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com