Sekurang-kurangnya terdapat lima prinsip yang ditekankan dan dijamin oleh Piagam Madinah yaitu pertama ajakan memeluk agama Islam, kedua keamanan menjalankan ajaran Islam bagi para pemeluknya, ketiga jaminan kebebasan beragama bagi pemeluk beragama lain, keempat penegakan akhlak mulia, dan kelima menjaga persaudaraan antaranggota masyarakat yang plural (Aziz, 2011: 222).
Di sini jelas sekali terlihat diberikannya ruang dan jaminan kebebasan beragama bagi masyarakat Madinah yang tidak memeluk agama Islam.
Tidak ada pemaksaan untuk memeluk agama Islam, justru dilindungi, karena sejatinya Nabi Muhammad SAW dilahirkannya untuk menyampaikan risalah kebenaran dengan memegang prinsip penegakan akhlak mulia kepada siapa pun, tidak hanya kepada umat Muslim akan tetapi seluruh umat manusia.
Hemat saya hal ini seyogianya menjadi perhatian umat Muslim hari ini yang dapat meneladani kelahiran Rasulullah Muhammad SAW untuk mengedepankan toleransi.
Toleransi adalah untuk menahan diri dari keberatan terhadap sesuatu yang tidak kita disetujui (to refrain from objecting to something with which one does not agree, Triandafyllidou, 2012: 40).
Hal ini hanya diperlukan kemauan kuat dari diri kita masing-masing, sehingga mampu diwujudkan di tengah kehidupan bersama.
Sikap toleran bangsa Indonesia dalam sejarahnya sesungguhnya memiliki akar yang sangat kuat, tinggal bagaimana generasi hari ini merawat dan mengelolanya bersama.
Saling bekerjasama antara pemerintah (trias politika), masyarakat sipil (civil society), dan seluruh kekuatan politik, didukung juga oleh para pelaku dunia usaha.
Stabilitas sosial politik dalam sebuah negara sangat diperlukan untuk menjaga kedamaian, kenyamanan, dan keamanan warganya dalam aktivitas ekonomi maupun kehidupan sehari-hari di bidang-bidang lain: pendidikan, seni, budaya dan lainnya.
Mengedepankan toleransi dari setiap individu merupakan salah satu upaya mewujudkan stabilitas sosial politik sebuah bangsa.
Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak ada artinya jika sesama anak bangsa saling bertikai hanya karena perbedaan identitas; agama, suku, ras, keyakinan, golongan, gender, sosial.
Keberagaman itu keniscayaan.
Dunia hari ini memerlukan kolaborasi dalam bidang apapun untuk menuju kemajuan bersama, bukan untuk saling menegasikan antara satu dengan yang lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.