Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ancam Gigit Balik Mafia yang Hadang Program Pembangunan

Kompas.com - 31/10/2019, 16:23 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku mendapat informasi adanya para mafia yang sengaja ingin menghadang program pembangunan.

Jokowi pun mengancam akan melawan balik para mafia itu.

"Ini banyak kan pejabat pemerintah, BUMN yang berinovasi dalam menjalankan program strategis justru yang digigit. Ini hati-hati. Akan saya balik, saya yang akan (gigit) mereka," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Jokowi Perintahkan Penegak Hukum, Termasuk KPK, Tak Gigit-gigit Investor dan BUMN

Rapat ini mengambil topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan. Hadir seluruh Menko Polhukam Mahfud MD dan para menteri dibawah koordinasi Kemenko Polhukam.

"Jangan sampai para mafia yang menggigit dan menghadang program pembangunan justru terus berkeliaran. Enggak. Ini harus kita balik hal ini," sambungnya.

Jokowi menyebut banyak mafia yang kepentingannya terganggu dengan pembangunan yang dilakukan pemerintah.

Baca juga: Jokowi: Kadang-kadang yang Ikut Demo Tak Mengerti Substansi...

Ia mencontohkan pembangunan kilang minyak refinery pada akhirnya akan berujung pada berkurangnya kebutuhan impor BBM.

Padahal ada yang diuntungkan dari langkah pemerintah mengimpor BBM dalam jumlah besar.

"Banyak yang enggak senang karena suka barang impor," kata dia.

Jokowi pun sekaligus mengingatkan Polri, Kejaksaan Agung dan KPK jangan sampai menjadi alat para mafia.

 

Baca juga: Jokowi Ingin Istilah Radikalisme Diganti Jadi Manipulator Agama

Sebab, Jokowi menyebut banyak investor, pengusaha, hingga pejabat BUMN yang takut dengan penegak hukum.

Ia menyebut banyak investasi yang sudah antre, namun pelaksanaannya tertunda karena kepastian hukumnya diragukan.

"Saya ngomong apa adanya jangan sampai aparat hukum kita dibajak oleh mafia sehingga program-program yang harusnya bisa kita lihat progressnya, perkembangannya, menjadi tidak jalan karena ada pembajakan tadi," kata Jokowi.

"Yang tidak ada niat melawan hukum jangan dicari-cari kesalahannya. Tapi jika ada niat jahatnya silakan diselesaikan," sambungnya.

Kompas TV Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dipastikan bakal tak ambil gaji Menhan dan Mobil dinasnya. Hal ini diungkap oleh Juru Biacara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar. Dahnil Anzar mengatakan dalam twitternya: Saya ingin mengkonfirmasikan kepada sobat semua khususnya sobat pewarta terkait informasi yang menyatakan Prabowo Subianto tidak akan mengambil gajinya sebagai menteri di Kemhan RI adalah benar. Sejak awal beliau masuk politik, berkomitmen untuk mengabdi bagi kepentingan bangsa dan Negara. Prabowo Subianto memang masih terlihat menggunakan mobil pribadinya saat rapat kabinet pada Kamis 24 Oktober 2019 dan saat beraktivitas di kantornya. Sebagai informasi, para menteri Jokowi bakal dapat mobil dinas baru. Sedangkan Menhan Prabowo Subianto mendapat mobil dengan plat nomor RI 23. #prabowosubianto #menhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com