Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitas Jokowi Dinilai Jadi Modal bagi Gibran Maju Pilkada Solo

Kompas.com - 29/10/2019, 11:11 WIB
Christoforus Ristianto,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Departemen Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menyatakan, tingkat keterpilihan dan pencapaian Presiden Joko Widodo saat menjadi Wali Kota Solo dan sebagai Presiden RI menjadi modal kuat bagi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota Solo 2020.

"Popularitas Jokowi jadi modal besar bagi Gibran. Dinasti politik itu kan bertahan karena salah satunya yaitu pola relasi yang sudah terbangun cukup lama oleh keluarga. Dalam konteks ini, pola relasi terjadi karena pengaruh Jokowi besar di masyarakat Solo, baik sebagai kepala daerah ataupun presiden," ujar Arya ketika dihubungi wartawan, Selasa (29/10/2019).

Diketahui, kiprah politik Jokowi mulai dikenal masyarakat saat terpilih menjadi Wali Kota Solo pada tahun 2005.

Saat itu, ia berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo. Kedua kader PDI Perjuangan ini berhasil memenangkan pemilihan tersebut dengan persentase suara sebesar 36,62 persen.

Baca juga: Pilkada Solo: Manuver Gibran ke PDI-P dan Cucu Bung Karno Didekati Gerindra

Kemudian, pada 2010, Jokowi-Rudy kembali terpilih memimpin Kota Solo dengan mememangi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo 2010 dan meraup suara 90,09 persen.

Adapun pada Pilpres 2019, Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin menang di semua kecamatan di Kota Solo.

Berdasarkan penghitungan riil KPU, pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh sebanyak 301.995 suara atau 82,23 persen.

"Pencapaian Jokowi dan tingkat keterpilihanya di Solo merupakan sebuah achievement yang jadi modal besar Gibran. Pencapaianya, kinerjanya, hingga prestasi Jokowi membuat warga Solo suka. Maka dari itu, kemungkinan juga warga Solo memilih Gibran karena pencapaian dan kinerja Jokowi saat jadi wali kota Solo dan presiden," papar Arya.

Di sisi lain, Arya menegaskan, dinasti politik tidak semuanya berhasil. Menurut dia, ada sejumlah faktor berhasil atau gagalnya dinasti politik, salah satunya faktor kepuasan publik pada figur tertentu.

"Misalnya bagaimana publik Solo terhadap Jokowi saat menjadi wali kota dan presiden. Sejauh ini kan cukup baik tingkat kepuasanya dan kepercayaan masyarakat kepada Jokowi, ya harusnya berdampak bagus untuk Gibran," ucap dia. 

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka mengaku ikut bersaing memperebutkan kursi wali kota Solo tanpa bantuan ayahnya.

Baca juga: Pertemuan dengan Megawati Dinilai Menguntungkan Gibran

Keseriusan ini ditunjukkannya dengan kunjungannya ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Kamis (24/10), setelah upayanya untuk mencalonkan diri mendapat halangan di tingkat daerah.

Alasannya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Solo sudah memiliki calon sendiri, yaitu pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa. Keduanya politikus senior di wilayah itu.

Namun demikian, Gibran menemui Megawati Sukarnoputri yang dinilai sebagai upaya untuk mendapatkan restu alias tiket dari DPP PDI-P agar dapat maju ke Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Solo, tahun depan.

"Saya sampaikan keadaan di Solo seperti apa. Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju (Pilwakot Solo)," kata Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com