Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan dengan Megawati Dinilai Menguntungkan Gibran

Kompas.com - 29/10/2019, 07:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dan pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, manuver putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk bertemu Ketua Umum PDI-P Megawat Soekarnoputri, bisa mempermudah terbukanya restu DPP untuk mengusungnya dalam Pilwalkot Solo 2020.

Sebab, Megawati sebagai veto players di PDI-P dapat memutuskan langsung apa yang harus dilakukan partainya.

"Bisa jadi ini (pertemuan Mega dan Gibran) akan mempermudahkan, karena bu Mega itu veto player di PDI-P, jadi pertemuan itu juga menguntungkan posisi politik Gibran. PDI-P kan tidak tanda petik ya tidak ingin mempermalukan Gibran dan Jokowi juga," kata Arya saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/10/2019).

Baca juga: Manuver Gibran Cari Restu DPP PDI-P untuk Maju Pilkada Solo 2020...

Arya mengatakan, jika Megawati meminta DPP mengusung Gibran, pihak DPP harus mencari titik temu perbedaan di DPC Solo dengan yang diperintahnya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Jadi dilema juga, dia apakah akan dalam melihat rekomendasi dari DPC dan situasi politik Gibran ingin maju. Saya kira PDIP akan mencari titik temu," ujar dia. 

Lebih lanjut, Arya menilai, kesempatan masih terbuka untuk Gibran maju pada Pilkada 2020.

Saat ini, kata dia, DPP tentu masih mempertimbangkan Gibran untuk diusung sebagai calon wali kota Solo pada Pilkada 2020.

Gibran Rakabuming bertemu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediaman Mega, Jalan Tengku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Baca juga: PDI-P Tegaskan Peluang Gibran Maju Pilkada Solo Masih Terbuka

Setelah bertemu Megawati, Gibran memastikan dirinya tidak akan maju menjadi calon wali kota Solo dari jalur independen pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Solo 2020.

Gibran menegaskan bahwa dirinya akan berjuang dalam kontestasi tersebut melalui PDI Perjuangan (PDI-P).

"Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju (Pilkada Solo). Saya sampaikan juga ke Bu Mega, saya sudah punya KTA PDI-P (kartu tanda anggota PDI-P) dan saya tidak akan maju lewat independen seperti yang dikatakan di Solo kemarin. Itu tidak benar," kata Gibran.

Gibran juga mengatakan bahwa pertemuannya dengan Megawati karena dia telah mengambil kartu tanda anggota (KTA) PDI-P sehingga sudah sewajarnya bersilaturahim dengan para petinggi partai tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com