Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Sertijab Menko PMK: Muhadjir Telepon Puan Maharani, Cerita Menteri Bandel, hingga Patung Soekarno di Meksiko...

Kompas.com - 25/10/2019, 07:42 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Upacara serah terima jabatan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dari Puan Maharani ke Muhadjir Effendy, rampung.

Prosesi tersebut berlangsung di ruangan Heritage Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/10/2019) sore.

Puan menyerahkan sekumpulan paket dokumen berisi kinerja Kemenko PMK selama lima tahun terakhir ke Muhadjir.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak, ibu semua keluarga besar Kemenko PMK yang selama ini sudah bersama-sama saya sebagai keluarga besar dan membantu semua penugasan yang ditugaskan kepada saya," kata Puan dalam pidato sambutannya.

Puan berharap, berbagai tantangan atau masalah yang belum berhasil diselesaikan selama ia menjabat bisa diselesaikan dengan lebih baik oleh Muhadjir.

"Semoga di bawah kepemimpinan Pak Muhadjir, tantangan-tantangan yang masih menjadi PR selama saya jadi Menko PMK bisa bapak selesaikan dengan lebih baik," kata dia.

Baca juga: Puan Minta Para Menteri Harus Bersinergi dan Hilangkan Ego Sektoral

Muhadjir yang berpidato setelahnya berjanji untuk menjaga sekaligus meningkatkan capaian Puan selama lima tahun terakhir menjabat Menko PMK.

"Saya mohon kerja samanya dengan semuanya, apa saja yang perlu saya lakukan di sini. Mohon dikritik kalau saya bertindak tidak benar ada koreksi," kata dia.

"Dan saya ingin melaksanakan kebiasaan Bu Puan yang mengutamakan gotong royong dan keterbukaan, saling menghargai, menghormati dan betul-betul berupaya memajukan Indonesia," ucap dia.

Selain keduanya saling mendoakan dan menyampaikan harapan, Puan dan Muhadjir berbagi sejumlah cerita. Berikut beberapa di antaranya:

1. Muhadjir telepon Puan sebelum pelantikan

Muhadjir mengaku sempat tak menerima langsung tawaran untuk menggantikan posisi Puan Maharani. Sebab, ia merasa tanggung jawab jabatan itu berat. 

Muhadjir pun berkonsultasi dengan Puan. 

"Saya bertekad konsultasi dulu, salah satunya yang saya minta pertimbangan adalah Bu Puan. Beliau bilang, ambil saja, Pak, diterima saja. Itu baru saya merasa mantap," ujar dia.

Muhadjir memandang jabatan sebagai Menko PMK pasti tidak mudah dan lebih berat dibandingkan ketika ia menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Apalagi, Kemenko PMK membawahi sejumlah kementerian teknis, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

"Dulu saya membantu Bu Puan hanya satu aspek saja di pendidikan. Sekarang kan lebih menyeluruh tugasnya. Karena itu saya harus mendalami dulu," ujar Muhadjir.

"Jadi saya belum bisa menjanjikan apa-apa dulu. Kalau ada yang harus saya sempurnakan akan saya sempurnakan, kalau tidak ya dijaga, ditingkatkan," kata dia.

Baca juga: Cerita Puan Maharani Ditelepon Muhadjir Effendy Jelang Pelantikan Menteri

Saat ini, kata Muhadjir, ia terlebih dulu menjalin koordinasi awal dengan kementerian atau lembaga terkait.

Sebab, persoalan-persoalan yang ditangani kementerian teknis di bawah Kemenko PMK beragam.

"Misalnya stunting, kan harus melibatkan Kemenkes, Kemendikbud, Kemensos dan Kemendagri. Jadi tergantung keterlibatan masing-masing kementerian lembaga dalam satu masalah," ujar dia.

Di sisi lain, Puan juga mengonfirmasi cerita itu. Menjelang pelantikan, Puan ditelepon oleh Muhadjir dan dimintai pandangan soal posisi Menko PMK ini.

"Pak Muhadjir bilang, Bu Menko, ada saran atau pandangan terkait Menko PMK? Ya saya sih berharap Menko PMK itu adalah menteri yang artinya tetap bisa menjalankan program-program yang sudah dijalankan oleh Menko PMK yang lalu, Pak," kata Puan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com