Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Masyarakat Indonesia Ternyata Belum Cukup Dewasa

Kompas.com - 30/09/2019, 22:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, masyarakat Indonesia belum cukup dewasa dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pernyataan Panglima itu disampaikan melalui sepucuk surat yang dibacakan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dalam acara doa bersama dalam rangka HUT TNI Ke-74 dan untuk pahlawan revolusi di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019) malam.

"Kehidupan berbangsa dan bernegara sedang menghadapi cobaan di usia ke-74 tahun, ternyata belum cukup dewasa," ujar Panglima, sebagaimana dikutip Antara.

Baca juga: Komnas HAM Desak Pemerintah Ungkap Kerusuhan Wamena

Saat ini, kata Hadi, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin rumit dan berbagai bencana serta peristiwa bertubi-tubi terjadi.

Gempa bumi dan letusan gunung berapi, kekeringan, kebakaran hutan serta lahan, kerusuhan di Papua dan Papua Barat, demonstrasi yang berujung kerusuhan serta pilkada serentak dan Pemilu 2019.

Hadi pun berpesan agar seluruh komponen bangsa menahan diri, kemudian mencoba saling menghargai, menghormati dan bahu membahu dalam pembangunan sembari menyadari bahwa perbedaan adalah kekuatan

Pendiri bangsa ini sesungguhnya sudah menyadari hal tersebut sehingga menjadikan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Sebagai bagian dari komponen bangsa, rakyat pun semestinya memiliki kewajiban untuk bersinergi dengan komponen lainnya.

"Kita harus bersama-sama memanfaatkan setiap potensi yang ada untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan bersama, tidak boleh ada yang tertinggalkan dan terpinggirkan atau tertinggal sama sekali," ujar dia.

Baca juga: Kerusuhan Wamena, Komnas HAM Ingatkan Publik Tak Mudah Termakan Hoaks

Ia juga berharap TNI selalu profesional dalam menjalankan tugas pokoknya.

"Semoga pula TNI dapat melaksanakan setiap tugas pokoknya," ujar Hadi.

Dalam acara doa bersama ini juga dihadiri KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman dan ratusan prajurit TNI/Polri serta Ibu-ibu Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT).

Serta tausyiah oleh Habib Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya. Sedangkan dzikir dan doa dipimpin KH Muhammad Musthofa Aqil Siroj. 

 

Kompas TV Presiden Joko Widodo memberikan kebebasan bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat, melalui unjuk rasa.<br /> Namun Presiden Jokowi mengimbau agar unjuk rasa berlangsung dengan tertib, dan meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah mendengar aspirasi dari para peserta unjuk rasa. Dia berharap tak ada kericuhan yang terjadi hingga membuat kerusakan fasilitas umum. Jokowi mengatakan pihaknya sangat mendengar aspirasi yang disampaikan mahasiswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com