Tak beberapa lama, penyidik datang ke ruangan Firli menjemput Bahrullah untuk kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan.
"Kenapa saya jemput? Karena saya adalah mitra BPK, teman kerja. Saya ini juga menjemput (Bahrullah) karena ditelepon oleh salah satu auditor utama, namanya Pak Nyoman Wara, memberi tahu. Dia (Bahrullah) diminta keterangan sebagai saksi," tutur Firli.
3. Bertemu perempuan ketua parpol
Firli juga dikabarkan pernah bertemu dengan perempuan yang merupakan ketua partai politik di sebuah hotel pada 1 November 2018.
Terkait hal ini, Firli mengakui adanya pertemuan itu.
Ia mengaku hadir atas undangan rekannya, lalu bertemu dengan seorang ketua umum partai politik.
"Saya diundang oleh kawan saya, kebetulan dia adalah Wakabareskrim saya hadir di situ. Kebetulan ketua partai politik hadir dan beliau kenal individu saya," ujar Firli.
Baca juga: Cerita Firli soal Pertemuannya dengan Perempuan Ketum Parpol...
Kendati demikian, Firli tidak menyebutkan nama ketua umum parpol itu. Ia hanya menyebut bahwa dia mengenal dekat suami dari ketua umum parpol tersebut.
Firli juga menegaskan bahwa tidak ada perbincangan mengenai politik dalam pertemuan itu.
"Almarhum suami beliau selalu intens dengan saya sejak saya pangkat Letnan Satu. Kalaupun disampaikan pertemuan dengan pimpinan partai politik, saya ingin katakan, saya bukan bertemu dengan pimpinan partai politik," kata dia.
"Tapi saya bertemu dengan individu dan itu tidak ada pembicaraan apa pun dan itu bukan sengaja pertemuan," ucap Firli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.