Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai KPK Kirim Surat, Minta DPR Tak Pilih Capim yang Lemahkan KPK

Kompas.com - 10/09/2019, 21:01 WIB
Kristian Erdianto,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perwakilan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan surat terkait proses seleksi 10 calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke semua fraksi yang ada di DPR.

Dalam surat tersebut, pegawai KPK memberikan masukan kepada DPR mengenai rekam jejak semua capim.

"Kami mengirimkan surat sebagai masukan kepada anggota DPR. Kami kirimkan ke seluruh fraksi dalam rangka mengawal proses fit and proper test yang besok akan dilakukan di DPR," ujar salah satu perwakilan pegawai KPK, Zulfadhli Nasution, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Perwakilan pegawai KPK memberikan masukan agar DPR tidak memililih capim yang diduga dapat melemahkan fungsi lembaga antirasuah tersebut.

Baca juga: DPR: Capim KPK Teken Kontrak Politik Bermaterai untuk Konsistensi

Zulfadhli mengatakan, ada beberapa capim yang diduga pernah melakukan upaya pelemahan terhadap KPK.

Ada pula capim yang pernah diduga melanggar kode etik dan tidak patuh terhadap laporan LHKPN.

"Ada poin yang penting yaitu agar DPR tidak memilih calon yang diduga pernah melakukan pelemahan terhadap KPK kemudian juga memiliki catatan etik di belakangnya dan juga tidak patuh terhadap laporan LHKPN," kata Zulfadhli.

Menurut jadwal, Komisi III akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap 10 capim KPK.

Proses seleksi tersebut kan digelar pada Rabu (11/9/2019) dan Kamis (12/9/2019).

Kemudian, Komisi III akan memilih 5 nama pimpinan KPK periode 2019-2023.

Sementara itu, sejumlah aktivis antikorupsi mendesak agar Presiden Jokowi mengevaluasi kembali 10 nama itu.

Baca juga: Surat Pernyataan Bermeterai untuk Capim KPK Dinilai Tak Perlu

Koalisi Kawal Capim Komisi Pemberantasan Korupsi berpandangan, Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan masukan dari para tokoh dan masyarakat.

Sebab, ada beberapa nama yang ditengarai memiliki masalah integritas, dugaan kode etik, dan dugaan ikut melemahkan kewenangan KPK.

Berikut nama 10 capim yang akan menjalani proses seleksi:

1. Alexander Marwata (komisioner KPK)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com