Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemborgolan Tahanan, Ombudsman Tegaskan KPK Tak Lakukan Maladministrasi

Kompas.com - 09/09/2019, 13:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia memastikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak melakukan maladministrasi dalam menangani para tahanan kasus korupsi di Rumah Tahanan KPK.

Anggota Ombudsman RI Adrianus Meliala mengatakan, Ombudsman akan menutup laporan yang didasari oleh aduan sejumlah tahanan KPK terkait pemakaian rompi dan borgol tersebut.

"Kami tidak melihat ada maladministrasi yang terjadi pada saat itu. Maka kami akan menutup laporan, kami akan serahkan LAHP-nya ke KPK, sekarang sedang dalam penulisan," kata Adrianus di Kantor Ombudsman RI, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Para Tahanan KPK Keluhkan Pemborgolan hingga Penyitaan Pemanas Makanan

Adrianus mengatakan, Ombudsman telah bertemu dengan pihak Kepolisian, Kejaksaan, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menindaklanjuti keluhan para tahanan.

Di samping itu, Ombudsman juga sempat meninjau kondisi rutan KPK yang dikeluhkan KPK. Berdasarkan temuan-temuan Ombudsman, KPK tidak melakukan maladministrasi dalam menangani tahanan.

Adrianus menyatakan, perlakuan petugas KPK dengan memborgol dan memakaikan rompi tahanan terhadap para tahanan pun sudah sesuai aturan yang berlaku yakni Peraturan KPK Nomor 3 Tahun 2019 yang mengacu pada PP Nomor 58 Tahun 1999.

Baca juga: Kata KPK soal Keluhan Tahanan Terkait Pemborgolan hingga Penyitaan Pemanas Makanan

"Sebetulnya apa yang dilakukan KPK itu sebetulnya masih dalam koridor, masih dalam aturan, masih dalam sop yang ada. Sehingga dari situ, teman-teman Kepolisian, Dirjen PAS, tidak melihat ada hal yang salah terkait dengan apa yang dilakukan oleh teman-teman KPK," ujar Adrianus.

Sebelumnya, menurut Adrianus, pada Juli 2019 Ombudsman menerima aduan dari sejumlah tahanan yang mengeluhkan prosedur pengamanan terhadap para tahanan yang mereka nilai berlebihan.

"Yakni dengan borgol, rompi, lalu kehadiran petugas yang dianggap terlalu dekat, menganggu privasi ketika berurusan dengan petugas," kata Adrianus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com