Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jimly Asshiddiqie Pertama Soal Sembilan Pilar Gedung MK

Kompas.com - 28/08/2019, 17:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie bercerita tentang filosofi berdirinya sembilan pilar di gedung MK.

Menurut Jimly, sembilan pilar tersebut tidak sembarang didirikan. Ada nilai dan sejarah besar yang harus dijadikan pegangan para hakim.

"Mohon dicatat, sembilan tiang itu very meaningful," kata Jimly saat menghadiri acara peluncuran buku di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

Mantan Hakim Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Mantan Hakim Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).
Baca juga: Jimly Asshiddiqie Usul MK Tak Ikut Pindah ke Kaltim, Melainkan Yogya

Jimly bercerita, sembilan tiang itu melambangkan sembilan hakim MK. Setiap hakim harus berdiri sendiri supaya konstitusi berdiri dengan tegak.

Bahkan, antara satu hakim dengan lainnya tidak boleh saling memengaruhi.

"Tidak boleh saling memengaruhi. Masing-masing hakim harus beridiri sebagai pilar keadilan sendiri," katanya.

Sebagai Ketua MK pertama, Jimly menyaksikan sejarah didirikannya Gedung MK. Ia sendiri yang menginisasi supaya bangunan MK disokong sembilan tiang utama.

Pada awalnya, gagasan Jimly itu ditolak oleh arsitek manapun. Para arsitek menyarankan supaya Gedung MK dibangun dengan tiang berjumlah genap.

Saran itu ditolak Jimly. Ia ngotot hingga mengadu ke Gubernur DKI Jakarta kala itu, Sutiyoso, supaya memerintahkan Dewan Aristektur DKI dapat membangun sembilan pilar yang menyokong gedung MK.

"Maka dia buatlah rapat, enggak pernah itu (sebelumnya) gubernur mengadakan rapat dengan Dewan Arsitektur Kota. (Setelah rapat) datang ini gubernur, (mengatakan), mohon maaf prof, saya tidak berhasil," ujar Jimly.

Baca juga: Ulang Tahun ke-16, MK Rilis 25 Buku

Jimly tak menceritakan lebih lanjut bagaimana akhirnya pembangunan Gedung MK dengan sembilan pilar dapat disetujui.

Ia hanya menekankan bahwa arti sembilan pilar itu tidak sembarangan.

"Jadi ini angka sembilan ini soal serius. Soal the philosophy of pilar kebeneran constitutional dan peradilan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com