Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Peradilan MK Dinilai Alami Kemajuan Signifikan

Kompas.com - 18/08/2019, 20:48 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen peradilan modern di Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai mengalami kemajuan yang signifikan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani saat penyampaian penelitian Laporan Kinerja MK periode 2018-2019 di Kantor Setara Institute di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/8/2019).

Dalam laporan yang dilakukan sepanjang 10 Agustus 2018 hingga 10 Agustus 2019 tersebut, Setara Institute menilai MK dari beberapa aspek.

Masing-masing yakni kualitas putusan MK, dinamika implementasi kewenangan MK, manajemen perkara peradilan konstitusi, dan penguatan kelembagaan MK.

"Dalam manajemen peradilan konstitusi modern, MK mengalami kemajuan signifikan. MK belajar betul dari peristiwa-peristiwa masa lalu," kata Ismail.

Baca juga: Produktivitas MK Dinilai Menunjukkan Kualitas Legislasi DPR dan Pemerintah Buruk

Ia mengatakan, peristiwa penangkapan Ketua MK Akil Mochtar dan hakim MK Patrialis Akbar membuat lembaga tersebut berusaha berubah dan membuahkan hasil.

Menurut dia, terdapat perubahan signifikan soal batas waktu berperkara dan pengaturan dismissal proses.

Bahkan, MK menghemat penggunaan anggaran negara dengan memastikan perkara-perkara negara yang tak layak diperiksa MK segera diputus.

"Kalau dulu, MK sering bersidang berkali-kali. Selain pemborosan uang negara, tidak hemat energi dan juga membiarkan ketidakpastian hukum dalam jangka waktu yang lama," kata Ismail.

Selain itu, dalam konteks dinamika pengambilan keputusan, MK juga dinilai sudah meningkatkan disiplinnya untuk tidak memberikan putusan di luar gugatan dan tidak memberikan putusan di luar kewenangan.

"Tahun ini tidak ada satu pun perkara dengan ultra petita yang sebelumnya sering terjadi. Jadi ini satu kemajuan disiplin MK pada kewenangan yang memang dimilikinya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com