Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut LAN, Ini Kriteria Kabinet Gesit dan Lincah untuk Jokowi

Kompas.com - 09/08/2019, 12:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga Administrasi Negara (LAN) melakukan kajian mengenai kriteria kabinet ideal bagi Presiden terpilih Joko Widodo di periode kedua.

Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI Tri Widodo Wahyu Utomo mengatakan, sejumlah praktisi dan akademisi merumuskan kriteria kabinet jilid II dan menamakannya dengan kabinet agile, yang berarti gesit dan lincah.

Karakteristik tersebut dianggap tepat untuk dimiliki para pembantu Jokowi di periode kedua karena tantangan global yang semakin besar.

“Menurut kami, kabinet agile itu kabinet yang bersifat fleksibel dan adaptif terhadap tuntutan zaman untuk mencapai tujuan bangsa dan negara,” ujar Tri di kantor LAN di Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: Peneliti: Kalau Susi Tak Jadi Menteri Lagi, Banyak yang Patah Hati

LAN mencatat, ada enam kriteria yang bisa menjadi bekal menghadapi berbagai tantangan tersebut, yakni ideologi, strategi, struktur, proses, teknologi, dan sumber daya manusia.

Ideologi merupakan panutan utama dalam berbangsa dan bernegara.

Seiring perkembangan dunia yang pesat, kemudahan akses informasi yang tak terbendung harus tersaring oleh ideologi Pancasila.

Baca juga: Publik Diminta Beri Waktu untuk Jokowi Susun Kabinet 2019-2024

Ideologi ini haruslah ditanamkan pada setiap karakter lembaga maupun masyarakat Indoneisa, termasuk para menteri.

Kedua, individu tersebut harus mengatur langkah untuk mencapai target kementerian yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), serta program dan anggaran.

“Menteri tersebut harus memperhatikan kinerja lembaga dan dinamika lingkungan strategis dan globalisasi,” kata Tri.

Baca juga: Jatah Menteri dan Sejumlah Parpol yang Sampaikan Harapannya...

Selain itu, struktur juga harus diperhatikan sebagai protret realisasi kementerian. Artinya, komunikasi antarlini harus jelas agar unit tersebut menjadi tim kerja yang tangguh.

LAN menekankan, kementerian harus menghindari potensi tumpang tindih antarkementerian atau lembaga serta memperhatikan efisiensi dan efektivitas kelembagaan.

Kriteria berikutnya, yakni proses yang merupakan langkah nyata bagaimana kementerian tersebut berjalan.

Baca juga: Jokowi Dinilai Butuh Menteri yang Lincah

Kementerian harus mengacu pada 46 urusan pemerintah sebagaimana disebutkan dalam UU nomor 39 tahun 20098 tentang Kementerian Negara.

Pemanfaatan teknologi juga menjadi salah satu syarat menteri yang lincah.

Jika orang tersebut gaptek, maka akan sulit berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman dalam mengelola kementerian atau lembaganya.

Baca juga: Ramai-ramai Minta Jatah Menteri...

Kriteria ini dimaksudkan sebagai perwujudan e-government dan open government.

"Pemanfaatan big data, internet of things, artificial intelligence merupakan hal-hal yang menjadi prioritas,” kata Tri.

Terakhir, yakni sumber daya manusia. Menurut Tri, kegesitan seseorang bisa dilihat dari bagaimana kemampuan manajerialnya.

Baca juga: [POPULER MONEY] Menteri Era Soeharto Wafat | Wacana PNS Kerja dari Rumah

Jika kemampuan manajerialnya baik, maka ia berani mengambil keputusan secara tepat dengan mempertimbangkan keahlian dan profesionalisme SDM di bidangnya.

“Dengan kriteria ini, maka siapapun dan apapun latar belakang calon pembantu Jokowi bukanlah menjadi penentu keberhasilan pencapaian visi, melainkan kelincahan kabinet yang akan menjadi kunci,” kata Tri. 

Kompas TV Berikut rangkuman berita pilihan Kompas TV dalam TOP 3 NEWS: 1. Dalam pidato pembukaan kongres ke-5 PDI Perjuangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk kader partainya bisa masuk menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf 2019-2024 mendatang. Menjawab apa yang disampaikan ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri soal kursi menteri, Presiden Jokowi menyatakan bahwa kursi menteri dipastikan PDI-P akan paling banyak menduduki kursi menteri di kabinetnya. Namun untuk jumlahnya, presiden Jokowi belum menjawabnya. 2. Presiden Joko widodo dan Prabowo Subianto hadir dalam kongres PDI-P ke-5 di Bali. Hadir pula mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang disambut meriah di kongres PDI-P ini. Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian adat Bali tiba di arena kongres bersama ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Kehadiran Presiden Jokowi disambut ratusan peserta yang telah menunggu di arena kongres. Sementara itu, Prabowo Subianto juga mendapat sambutan yang hangat di kongres PDI-P ke-5. Nama Prabowo pun disinggung Megawati beberapa kali, salah satunya cerita Megawati soal bagaimana mengundang prabowo ke kongres kali ini. Tak hanya Megawati yang mengapresiasi kedatangan Prabowo ke acara kongres. Presiden Joko Widodo juga dalam pidatonya juga mengapresiasi kedatangan prabowo. Keakraban Jokowi, Prabowo, dan Megawati siang tadi dalam pembukaan kongres PDI-P seperti mengakhiri ketegangan yang sempat terjadi pada pilpres lalu. 3. KPK menjemput anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Nyoman Dhamantra pasca operasi tangkap tangan, terkait kasus suap impor bawang putih. Nyoman Dhamantra dibawa ke gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan. Nyoman dibawa ke KPK sekitar pukul 14. 30 waktu Indonesia Barat setelah dijemput di Bandara Soekarno Hatta. Saat operasi tangkap tangan kemarin, KPK menangkap 11 orang, dimana salah satu di antaranya adalah orang kepercayaan anggota DPR. KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 11 orang diduga terkait impor bawang putih. Dalam OTT ini KPK menyita bukti transfer sebesar 2 miliar rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com