Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Butuh Menteri yang Lincah

Kompas.com - 09/08/2019, 00:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tri Widodo Wahyu Utomo mengatakan, kriteria yang cocok mengisi kabinet jilid II pemerintahan Joko Widodo yakni orang yang gesit dan lincah.

Sebab, Indonesia memiliki tantangan luar biasa, baik dari internal maupun eksternal.

Secara global, Indonesia masih rentan akan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang fluktuatif serta suku bunga The Fed.

Sementara itu, di Internal, Indonesia masih ditantang akan pertumbuhan ekonomi yang stagnan hingga defisit transaksi berjalan.

Baca juga: Soal Jatah Menteri, Nasdem Ikut Ketetapan Jokowi

Selain itu, masih perlu banyak perbaikan dari segi birokrasi maupun fasilitas untuk masyarakat.

"Dengan tantangan yang kompleks itu bagaimana kita merumuskan kebijakan efektif. Untuk ke sana, kita butuh kabinet yang agile," ujar Tri dalam diskusi "Desain Kabinet Agile" di Kantor LAN, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019).

Apalagi, lanjut Tri, Indonesia memasuki era revolusi industri 4.0 yang memerlukan keandalan teknologi dalam pelayanan publik, berbasis IT, dan memanfaatkan internet of things.

Pemerintah tengah mendorong Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Oleh karena itu, kata Tri, butuh menteri yang cepat tanggap dan inovatif untuk bisa bersaing dengan negara-negara tetangga.

"Seperti yang Bapak Jokowi bilang, kita tinggalkan cara-cara dan pola pikir lama," kata Tri.

Faktanya, masih ada kementerian dan lembaga yang memiliki catatan buruk di era Jokowi, seperti kegiatan yang tak sesuai dengan program, tugas pokok dan fungsi yang tumpang tindih, dan kinerja kementerian yang belum optimal sehimgga pernah ditegur langsung oleh Jokowi.

Baca juga: Hanura Berharap Jokowi Loloskan 40 Kadernya Masuk Kabinet

Kabinet Agile, kata Tri, diharapkan menjadi kabinet yang bersifat fleksibel dan adaptif terhadap tuntutan perkembangan jaman.

Para pembantu presiden harus mampu memiliki ideologi, strategi, dan kemampuan manajerial yang baik untuk mencapai tujuan bangsa dan negara.

"Kementerian dihadapkan pada sumber daya yang besar, ada SDM, sumber daya anggaran. Bagaimana bisa mengelola ini, maia harus punya kemampuan manajerial," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com