Komunikasi terhambat
Listrik mati juga mengakibatkan terganggunya sejumlah layanan komunikasi.
Melalui keterangan tertulis, Vice President Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin mengatakan, ada beberapa wilayah yang terdampak pemadaman listrik, yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat dan daerah sekitarnya.
Denny mengatakan, Telkomsel juga terus memonitor kondisi perangkat jaringan yang terkena gangguan listrik.
Selain itu, dilakukan inventarisasi terhadap sejumlah perangkat jaringan yang terkena dampak penurunan kualitas atas gangguan ini serta memastikan back up power berfungsi pada perangkat jaringan.
Layanan komunikasi Indosat juga sempat mengalami gangguan.
Baca juga: Listrik di Sebagian Wilayah Jakarta Kembali Padam, Ini Penjelasan PLN
Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Turina Farouk mengatakan, akibat kejadian ini, sekitar 10 persen jaringan komunikasi Indosat Ooredoo juga terkena dampak.
"Saat ini tim teknikal kami di lapangan sedang melakukan pemulihan agar pelanggan dapat menikmati kembali layanan kami," ujar Turina.
Turina mengatakan, pihaknya memonitor jaringan agar kembali normal pasca-padamnya aliran listrik di sebagian wilayah Pulau Jawa.
Warganet juga mengeluhkan matinya beberapa layanan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Putusnya aliran listrik membuat sejumlah mesin penarik uang tunai tersebut berhenti beroperasi.
Salah satunya, Bank Central Asia. Layanan ATM bank tersebut dilaporkan mati di beberapa wiayah yang terdampak pemadaman listrik.
Head of Corporate Communication BCA Mulyasti Dwi Narini mengungkapkan, pihaknya meminta maaf atas terganggunya sejumlah layanan.
Baca juga: KRL Belum Bisa Beroperasi meski Sudah Ada Aliran Listrik
Meski demikian, nasabah masih dapat mengakses layanan daring lainnya.
“Nasabah tetap dapat melakukan transaksi perbankan melalui layanan elektronik BCA antara lain BCA mobile, Internet Banking, Klik BCA, dan Sakuku BCA,” ujar dia.
Menanggapi kegaduhan ini, PT PTLN, melalui Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka, memberikan keterangan resmi pada pukul 13.00 WIB.
Made Suprateka mengatakan, matinya aliran listrik karena terdapat gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Hal ini lalu membuat transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan kemudian diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.