Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Politik Dinilai Jadi Kunci Perbaikan Demokrasi

Kompas.com - 04/08/2019, 15:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik dinilai sebagai salah satu kunci penting untuk memperbaiki demokrasi di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Senior Lecturer Paramadina Graduate School, Abdul Malik Gismar usai diskusi di kantor Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk "Meredupnya Demokrasi di Indonesia", Minggu (4/8/2019).

Abdul mengatakan, permasalahan menurunnya demokrasi di Indonesia merupakan masalah yang sistemik.

Baca juga: SMRC: Demokrasi Indonesia Turun Karena Diskriminasi

Dari berbagai faktor, yang paling memiliki daya ungkit untuk memperbaiki demokrasi yang menurun ini adalah partai politik.

"Partai politik adalah kunci. Dia sangat penting," ucap Abdul.

"Dia memang bukan satu-satunya karena demokrasi kompleks, banyak faktor. Partai politik salah satu yang sangat penting," kata dia.

Ia menjelaskan, apabila partai politik bisa dibenahi dengan baik dan melahirkan orang-orang politik yang baik juga, maka diyakini akan banyak persoalan yang bisa diperbaiki.

Baca juga: SMRC: Diskriminasi di Indonesia karena Pemerintah Ragu Bersikap Tegas

Sebab, kata dia, orang-orang baik di partai politik itu akan dikirim ke lembaga legislatif seperti DPR atau DPRD.

Dengan demikian, keterlibatan mereka di parlemen pun akan menjadi lebih baik lagi. Ini termasuk aspirasi yang disalurkan dari masyarakat juga lebih banyak.

"Jadi leverage (pengaruh) paling besar ada di partai politik dan DPR (untuk perbaiki demokrasi Indonesia)," kata dia.

Dari hasil penelitian SMRC, demokrasi di Indonesia saat ini dinilai menurun. Penyebabnya adalah masih kuatnya diskriminasi terhadap kalangan yang dianggap minoritas.

Menurut SMRC, salah satu indikatornya adalah pengaruh mayoritas yang menolak pemimpin yang berasal dari kalangan minoritas.

Menurut pendiri SMRC, Saiful Mujani, diskriminasi itu terus terjadi karena pemerintah cenderung tak tegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com