Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Antusias pada Berita Bermuatan Sadisme, Ini Kata Kriminolog

Kompas.com - 04/08/2019, 10:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dari berbagai konteks pemberitaan, salah satu tema yang banyak menarik atensi pembaca di media, khususnya di Kompas.com adalah isu yang datang dari ranah kriminal dengan muatan sadisme.

Isu-isu semacam ini kerap terjadi di Indonesia, misalnya kasus pembunuhan mutilasi, pemerkosaan dengan pelaku lebih dari satu oknum, atau yang lainnya.

Menelaah lebih lanjut terhadap fenomena ketertarikan pembaca terhadap berita-berita sadisme, Ketua Pogram Pascasarjana Departemen Kriminologi Universitas Indonesia Dr. Vinita Susanti, M.Si memberikan analisisnya.

Saat dihubungi melalui telepon, Jumat (2/8/2019), Anti, begitu ia disapa, menyebut ada faktor-faktor tertentu yang membuat orang tertarik mengakses berita sadisme.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Sadis Masih Sering Terjadi, Ini Penjelasan Kriminolog

“Orang tertarik banget, memang tertarik kalau kenyataannya justru yang ‘begitu-begitu’, yang agak ‘wah’, ‘luar biasa’. Jadi ketertarikan mereka karena ini memang enggak biasa, ‘ini gua harus tau nih’,” kata Anti.

Dalam kriminologi, ketertarikan ini dipandang sebagai reaksi sosial dari masyarakat atas fenomena kejahatan sadis yang terbilang jarang terjadi.

Sisi keunikan di sini bisa datang dari pihak korban, pelaku, atau jenis kejahatan yang dilakukan.

Misalnya pelaku kejahatan adalah mantan pejabat tinggi, korban merupakan anak di bawah umur, atau jenis kejahatan yang dilakukan menggunakan motif berbeda, dan sebagainya.

“Masyarakat itu kenapa orang bisa antusias terhadap begitu, nah ini ranahnya crime tuh, kenapanya. Lihat dari pelaku, korbannya siapa. Pokoknya memang sesuatu yang enggak ‘biasa’ jadi orang itu senang,” lanjut Anti.

Lebih jauh, jika ditinjau dari latar belakangnya ketertarikan terhadap berita sadisme menurut Anti bisa berangkat dari faktor budaya.

“Budaya kekerasan itu sumbernya banyak, antara lain globalisasi. Globalisasi itu karena ada teknologi, ada terjadi perubahan masyarakat , pokoknya banyak. itu salah satu yang bikin mereka tertarik,” jelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com