Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Lapor soal Korban Human Trafficking di China, Grace Bilang Jokowi Langsung Telepon Menlu

Kompas.com - 18/07/2019, 20:05 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melapor kepada Presiden Joko Widodo mengenai sejumlah warga negara Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) dan masih tertahan di China.

Laporan itu disampaikan saat para pengurus PSI bersilaturahim dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

"Mumpung ada kesempatan, kami sampaikan ke beliau berbagai update, termasuk yang kami advokasi, ada sejumlah perempuan Indonesia yang jadi korban human trafficking sekarang masih tertahan di luar negeri enggak bisa pulang," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie kepada wartawan selepas pertemuan.

Baca juga: Bertemu Jokowi, PSI Perkenalkan 44 Kader yang Dianggap Layak Jadi Menteri

Grace menyampaikan, PSI berupaya mengadvokasi kasus perdagangan manusia ini sejak tahun lalu. Para perempuan asal Jawa Barat itu, menurut dia, saat ini masih tertahan di KBRI Beijing.

"Kami pernah buat konferensi pers di kantor dengan video call, jadi mereka ditipu, dibilang mau dapat pekerjaan, tetapi sampai di sana dikawini dan dipaksa berhubungan dengan tidak normal. Sudah setahun mandek," kata dia.

Grace menyebut, Presiden Jokowi kaget mendengar laporan dari PSI ini. Ia pun langsung menelepon Menlu Retno Marsudi untuk menindaklanjuti proses kepulangan mereka.

"'Oh iya saya pernah dengar ini, masak belum pulang', jadi tadi langsung suruh ajudan telepon ke Menlu on the spot mendengar beliau minta ini harus segera dipulangkan," kata Grace.

"Kalau perlu saya jemput," kata Grace menirukan pernyataan Jokowi.

Pada September 2018, PSI menggelar jumpa pers terkait kasus perdagangan manusia ini. Kasus ini diketahui setelah keluarga korban mengadu ke PSI.

Ketua Jaringan Advokasi Rakyat Partai Solidaritas Indonesia (Jangkar Solidaritas) Muannas Alaidid mengungkapkan, kasus ini berawal pada Mei 2018 lalu, saat 16 perempuan Indonesia dari Purwakarta, Subang, Bandung, Tangerang, dan Tegal diberangkatkan ke China.

Baca juga: Sosialisasi Kejahatan Perdagangan Manusia Diminta Masif hingga ke Desa

Mereka diiming-imingi pekerjaan dan gaji besar sebagai penjual kosmetik di sana.

Ternyata, sesampai di sana, para korban malah dinikahkan dengan pria setempat, dengan surat izin orangtua yang dipalsukan.

“Berdasarkan pengakuan korban, mereka diperjual-belikan oleh calo atau agen perusahaan dengan nilai Rp 400 juta per orang,” kata Muannas saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/9/2018).

Muannas mengatakan, transaksi Rp 400 juta itu baru diketahui para korban setelah mereka meminta dipulangkan ke Indonesia.

Mereka ditahan untuk pulang ke Indonesia karena suaminya merasa sudah membeli dengan harga ratusan juta.

Baca juga: DPRD DKI Dikritik karena Reaktif terhadap Politisi PSI tapi Tak Selesaikan Pemilihan Wagub

Muannas juga menyampaikan, Polda Jabar sebenarnya sudah mengusut kasus ini berdasarkan laporan dari keluarga korban.

Kepolisian juga sudah menangkap tiga orang pelaku yang mengirimkan mereka. Dua pelaku merupakan warga negara Indonesia, sedangkan satu pelaku lainnya adalah warga China.

"Kita mengapresiasi kepolisian yang sudah menangkap pelaku, tetapi korban juga harus segera dipulangkan. PSI akan segera menyurati Kapolri. Kita berharap Polri bisa bekerjasama dengan Interpol," kata Muannas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com