Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi Kejahatan Perdagangan Manusia Diminta Masif hingga ke Desa

Kompas.com - 23/06/2019, 19:00 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Bobi Anwar Maarif mengatakan, masyarakat perlu mendapatkan informasi mendalam soal kejahatan perdagangan orang.

Hal itu menyusul temuan SBMI bahwa ada 29 perempuan Indonesia diduga menjadi korban perdagangan orang dengan modus pengantin pesanan. Pelaku diduga merupakan sindikat Indonesia dan China.

"Memang harus ada sosialisasi yang masif di masyarakat, seperti di Jawa Barat yang sudah ada contohnya," kata Bobi di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Minggu (23/6/2019).

Baca juga: 29 WNI Diduga Jadi Korban Perdagangan Bermodus Pengantin Pesanan

Menurut Bobi, masyarakat khususnya perempuan, perlu memahami dengan baik bagaimana kejahatan perdagangan orang berlangsung.

Mereka juga harus mengetahui risiko-risikonya jika menjadi korban perdagangan orang.

"Bikin sosialisasi tentang perdagangan orang dengan (modus) pengantin pesanan, misalnya, terus dampaknya apa. Harus kayak gitu," ujarnya.

Ia juga meminta agar sosialisasi ini dilakukan secara menyeluruh dan disesuaikan dengan tingkat literasi masyarakat.

"Sosialisasinya juga langsung sampai ke desa-desa, gitu ya. Jadi, kalau enggak (ada sosialisasi menyeluruh), bakal keulang terus," ungkap dia.

Baca juga: Polri Diminta Bongkar Perdagangan Orang Modus Pengantin Pesanan

Bobi mengatakan, sosialisasi seperti ini juga harus melibatkan banyak pihak, seperti kepala daerah, media massa hingga tokoh masyarakat.

"Ada korban dia pernah diingatkan untuk jangan mau (diiming-imingi), tetap aja mau. Jadi memang yang ngomong (sosialisasi) harus melibatkan bupati, gubernur, Presiden, tokoh masyarakat," ujarnya.

Di sisi lain, ia menekankan, pentingnya pemberdayaan ekonomi di masyarakat pedesaan. Hal itu guna memastikan masyarakat setempat hidup berkecukupan. Sehingga, tidak mudah diiming-imingi oleh pelaku perdagangan orang.

Sebab, berdasarkan kajian SBMI, pelaku di lapangan juga menyasar korban dengan kondisi perekonomian yang sulit.

"Korban mau jadi pengantin pesanan itu juga karena ekonomi. Maka ekonomi di tingkatan desa ini harus bisa meningkat, kayak gitu. Karena kalau dianya maju, desanya maju, dia berkecukupan. Sehingga orang tidak mudah kena jeratan iming-iming uang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com